Sentimen The Fed Tekan Dolar AS, Rupiah Menguat ke Rp14.790
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.790 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (16/9) pagi. Posisi tersebut menguat 0,37 persen dibandingkan perdagangan Selasa (15/9) sore di level Rp14.845 per k.
Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang menguat 0,16 persen, dolar Singapura naik tipis 0,01 persen, dolar Taiwan menguat 0,27 persen, dan won Korea Selatan naik tipis 0,01 persen.
Selanjutnya, peso Filipina naik 0,07 persen, yuan China menguat 0,16 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,28 persen. Sedangkan, rupee India melemah 0,22 persen dan baht Thailand turun tipis 0,01 persen.
Senada, mayoritas mata uang di negara maju juga perkasa di hadapan dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris naik 0,19 persen, dolar Australia menguat 0,14 persen, dan dolar Kanada naik 0,08 persen. Sedangkan franc Swiss melemah 0,03 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pasar masih terlihat wait and see pagi ini menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS, The Fed yang digelar pada 15-16 September. Saat ini, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau fed fund rate (FFR) sebesar 0 persen hingga 0,25 persen.
“Kebijakan The Fed diprediksi masih lebih longgar untuk membantu memulihkan ekonomi AS di masa pandemi,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Ia melanjutkan ekspektasi tersebut membuat dolar AS sempat tertekan pada perdagangan kemarin. Hari ini, ia memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp14.800-Rp14.900 per dolar AS.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Digtara