Jolie Donasi untuk Yaman via Bocah Penjual Es Limun
Angelina Jolie disebut membuat donasi “luar biasa baik” kepada anak-anak Yaman melalui dua bocah asal London yang mengampanyekan kepedulian atas konflik yang terjadi di negara Semenanjung Arab tersebut.
Jolie disebut mengirimkan uang yang amat besar kepada dua anak yang diketahui bernama Ayaan Moosa dan Mikaeel Ishaaq. Keduanya bersahabat dan bersama-sama menjual es limun demi menggalang dana untuk anak-anak di Yaman.
Diberitakan People, Jolie mengetahui upaya dua bocah tersebut dan memberikan sumbangan kepada lembaga yang mereka bentuk. Selain itu, mantan istri Brad Pitt itu juga mengirimkan surat kepada mereka.
“Untuk Ayaan dan Mikaeel, terima kasih atas apa yang kamu dan temanmu lakukan untuk membantu anak-anak di Yaman,” kata Jolie dalam surat yang diunggah lembaga tersebut.
“Saya minta maaf tak bisa membeli es limun kalian, namun saya mau ikut menyumbang ke kalian,” lanjutnya.
Seorang sumber mengatakan kepada People bahwa ketika Jolie mengetahui soal dua anak tersebut, ibu enam orang anak ini langsung menghubungi keluarga bocah tersebut melalui kantornya.
Jolie membuat donasi melalui dua anak tersebut karena kepeduliannya akan situasi di Yaman yang mengalami krisis kemanusiaan.
Bocah-bocah London tersebut semula berinisiatif menjual es limun seharga US$3 atau Rp45 ribu per gelas untuk menggalang dana. Ide tersebut muncul setelah mereka melihat video soal Yaman yang ditunjukkan oleh orang tua mereka.
“Mereka tak memiliki apa pun, seperti kebutuhan untuk bertahan hidup. Mereka tak memiliki air, makanan, minyak. Dan ami memiliki semua ini dan itulah mengapa kami ingin membantu mereka,” kata Moosa kepada NBC.
Sumber People menyebut bahwa Jolie berencana untuk bertemu dengan dua bocah penjual es limun itu di Inggris.
Ayaan, orang tua Mikaeel dan keluarganyanya tidak menyebutkan secara pasti jumlah donasi yang diberikan oleh Jolie. Namun uang yang telah mereka galang secara total naik menjadi US$76 ribu atau setara dengan Rp1,1 miliar.
Uang penggalangan itu akan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan One Nation di Inggris untuk menyediakan kebutuhan air, bahan pangan, dan perawatan medis darurat bagi masyarakat Yaman.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Yaman telah mengalami konflik berkepanjangan selama empat tahun terakhir yang diperparah dengan penurunan kemampuan ekonomi.
Krisis tersebut terjadi setelah Perang Saudara Yaman pecah pada 2015 lalu dan membuat “negara tersebut ke ambang kelaparan dan memperburuk kebutuhan di segala sektor.”
Sebanyak 80 persen dari populasi Yaman, atau setara dengan 24 juta orang, kesulitan mencari bahan pangan dan air setiap harinya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Republika