Dolar AS Pamer Kekuatan

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), karena pelaku pasar terus mencerna beberapa data ekonomi utama. Di sisi lain, masih melonjaknya kasus infeksi covid-19 kian mengkhawatirkan dan berpotensi kembali menekan perekonomian.

Mengutip Xinhua, Selasa, 8 September 2020, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,38 persen menjadi 93,0753. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1811 dari USD1,1849 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3168 dari USD1,3289 pada sesi sebelumnya.

Dolar Australia turun menjadi USD0,7276 dibandingkan dengan USD0,7296. Dolar AS dibeli 106,28 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 106,19 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9162 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9122 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3094 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3046 dolar Kanada.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pengusaha AS menambahkan 1,4 juta pekerjaan pada Agustus, dan tingkat pengangguran turun menjadi 8,4 persen, karena pasar tenaga kerja yang dilanda pandemi terus perlahan pulih Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan pertumbuhan 1,32 juta dan tingkat pengangguran turun menjadi 9,8 persen dari 10,2 persen di Juli.

Tingkat pengangguran AS sebelumnya melonjak ke rekor 14,7 persen di April. Sedangkan penggajian masih sekitar 11 juta di bawah tingkat pra-pandemi. Perdagangan valuta asing relatif tipis karena pasar keuangan AS ditutup pada Senin waktu setempat untuk liburan Hari Buruh.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *