Tidak Ada Degradasi, Arema FC Pasang Kriteria Khusus untuk Calon Pelatih Baru
Arema FC sudah bergerak mencari pengganti Mario Gomez yang pergi meninggalkan kursi kepelatihan. Status kompetisi luar biasa dengan penghapusan degradasi tak membuat Arema FC menurunkan kriteria. Sebaliknya, kondisi ini justru membuat Arema FC meninggikan kriteria untuk pelatih baru.
Secara garis besar, manajemen meminta pendapat tiga asisten pelatih, Charis Yulianto, Singgih Pitono, dan Kuncoro untuk mempertimbangkan rekrutmen pelatih. Suara ketiganya dianggap penting karena selepas kepergian pelatih kepala, hanya asisten pelatih yang tahu kondisi lapangan, latihan, dan tim.
Selain itu, ketiganya merupakan mantan pemain Arema yang tahu karakter dan filosofi bermain Singo Edan. Mereka juga dianggap memahami kriteria pelatih yang mampu memaksimalkan potensi Arema. Terlepas dari suara para asisten, manajemen juga memberikan kriteria khusus pada bakal calon pelatih Arema FC.
Yakni, pelatih baru dituntut harus berpikir visioner. Pelatih baru nantinya tidak hanya dituntut memaksimalkan potensi Hendro Siswanto dkk di sisa musim 2020 tetapi juga membuat tim siap dan matang di musim selanjutnya. “Pasti asisten pelatih punya catatan-catatan untuk dikomunikasikan dalam usaha mencari pelatih yang cocok,” kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
“Paling utama, harapannya kalau nanti direksi memutuskan pelatih baru, minimal cara pandangnya bukan kompetisi sekarang,” imbuhnya. Sudarmaji menerangkan dengan status kompetisi luar biasa dan penghapusan degradasi, pertarungan sesungguhnya justru berada di musim depan.
Persaingan bakal semakin sengit karena jumlah tim degradasi yang lebih banyak. “Jadi orientasinya sudah kompetisi pada kondisi normal 2021. Tahun depan itu berat, yang degradasi 5 tim, karena itu kompetitif,” tutur MO asal Banyuwangi.
“Saat ini kondisinya kalau bisa dibilang enak-enak karena tidak ada degradasi. Namun, menghadapi kompetisi 2021 itu berat.” “Maka, harapannya pelatih yang direkrut Arema adalah pelatih yang tidak memberikan program tahun ini, tapi next program tahun 2021,” pungkasnya.
Sumber : kompas.com
Gambar : kompas.com