Korsel Catat Lonjakan Infeksi Harian Corona, 103 Kasus Baru
Korea Selatan melaporkan salah satu lonjakan terbesar harian infeksi virus corona mencapai 103 kasus baru pada Jumat (14/8). Penambahan kasus baru Covid-19 ini merupakan salah satu lonjakan harian tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Total kasus infeksi virus corona di Korea Selatan hingga saat ini mencapai 14.873, dengan 705 kasus aktif. Pasien meninggal karena virus corona saat ini sebanyak 305 jiwa.
Sekitar 80 kasus baru tersebut dilaporkan berasal dari Seoul. Selebihnya, kasus baru dilaporkan di kota besar lain seperti Busan, Gwangju dan Ulsan.
Pemerintah hingga saat ini masih berupaya menekan potensi penularan virus dari komunitas gereja, panti jompo, sekolah, dan pekerja kantoran.
Mengutip Associated Press, pejabat kesehatan mengatakan sekitar 18 kasus baru itu terkait dengan kedatangan internasional yang disebut bisa menjadi ancaman serius.
Selain ada laporan kasus impor, kasus baru kali ini didominasi penularan lokal. Otoritas kesehatan mewaspadai peningkatan kasus seiring dengan datangnya liburan musim panas.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun meminta pihak berwenang untuk memperketat pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan, terutama aturan menjaga jarak bai warga di kota-kota besar.
Direktur Institut Kesehatan Nasional Korea Selatan, Kwon Jun-wook meminta warga Seoul dan daerah di sekitarnya untuk tetap tinggal di rumah, atau mengenakan masker saat harus keluar. Imbauan ini disampaikan setelah muncul kabar adanya aksi demonstrasi yang tidak mengantongi izin di Seoul pada akhir pekan.
“Jika infeksi kian memburuk saat liburan musim panas, ditambah dengan meningkatnya perjalanan atau demonstrasi besar selama periode liburan tiga hari, kita bisa terbenam ke dalam sutiuasi yang akan sangat sulit dikendalikan,” kata Kwon dalam konferensi pers, Kamis (13/8).
Selain mengandalkan pengetesan virus secara massif, pemerintah juga melacak melalui aplikasi ponsel, merekam data lokasi ponsel dan catatan transaksi penggunan kartu kredit untuk memantau warga yang melakukan karantina.
Belakangan, otoritas kesehatan mengatakan kesulitan melacak kontak dan memprediksi penularan karena orang mulai meningkatkan aktivitas sehari-hari setelah sektor perekonomian kembali dibuka.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia