Dubes Australia: Perbatasan Belum Dibuka Untuk Sementara Waktu
Australia memperketat protokol selama munculnya kembali kasus positif virus korona. Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan mengatakan masih sulit bepergian masuk dan keluar negaranya.
“Kita tidak tahu. Tapi untuk saat ini sepertinya pembukaan perbatasan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Mungkin tidak akan dilakukan hingga akhir tahun,” ujar Dubes Quinlan, dalam diskusi virtual ‘Multilateralism during a pandemic: Indonesia’s perspective’, Kamis 6 Agustus 2020.
“Australia saat ini mengalami, bukan gelombang kedua covid-19, tetapi adanya peningkatan kasus infeksi. Kami berhasil menekan angka penularan virus. Kami tidak berpikir sudah mengalahkannya karena kami belum berhasil,” ujarnya.
Dubes Quinlan menambahkan, dalam beberapa minggu ada peningkatan, khususnya di negara bagian Victoria, terutama di Melbourne. peningkatan itu bisa menular ke wilayah negara bagian lain.
Dibandingkan negara lain, angka infeksi covid-19 Australiamasih dianggap rendah. Tetapi virus ini sangat menular dan jika tidak ditangani dengan cepat maka bisa makin meluas.
“Jadi pemerintah akan tetap menutup perbatasan untuk sementara waktu. Berarti untuk visa pekerja dan wisatawan berarti harus ditunda sementara. Sangat disayangkan tetapi ini merefleksikan realitas penyebaran dari virus,” imbuh Dubes Quinlan.
Quinlan menambahkan ini pemerintah mencari cara bagaimana mahasiswa internasional bisa datang. Banyak yang sudah datang, tetapi mereka melanjutkan kuliahnya bukan mahasiswa baru.
Situasi covid-19 saat ini secara tak langsung mempengaruhi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Namun Dubes Quinlan menegaskan dirinya berusaha keras untuk mempromosikan kepada pengusaha Australia mengenai Indonesia.
“Saya berbicara kepada CEO di Australia dan pelaku usaha lainnya mengenai kesempatan bukan risiko (berinvestasi di Indonesia saat ini). Kami memberikan pandangan sektor apa yang bisa membuahkan peluang usaha yang bagus,” tutur Quinlan.
Realitasnya menurut Dubes Quinlan semua cara sepertinya akan masih lamban, karena semua sektor seperti tersandera oleh virus korona.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, angka kasus positif virus korona di Australia berada pada 19.863 dan 255 orang dilaporkan meninggal. Adapun pasien yang sembuh mencapai 11.146 orang.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id