Amerika Latin Berduka untuk Lebanon
Negara-negara di kawasan Amerika Latin berduka untuk semua orang terdampak ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa 4 Agustus. Ledakan tersebut telah menewaskan sedikitnya 78 orang dan melukai 4.000 lainnya.
Amerika Latin adalah rumah bagi komunitas diaspora terbesar asal Lebanon.
“Saya merasa sangat sedih atas terjadinya ledakan di Beirut. Brasil adalah rumah bagi komunitas Lebanon terbesar di dunia, dan oleh karenanya kami merasa tragedi ini seperti terjadi di wilayah sendiri,” kata Presiden Brasil Jair Bolsonaro, dikutip dari laman CNN, Rabu 5 Agustus 2020.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador juga menyayangkan terjadinya ledakan yang menelan banyak korban jiwa di Beirut. “Kami turut berduka kepada semua keluarga korban,” ungkapnya di Twitter.
Kementerian Luar Negeri Panama mengungkapkan bahwa pemerintah nasional “mengekspresikan kesedihan mendalam atas ledakan mengerikan di Beirut.”
Pernyataan senada juga disampaikan Kemenlu Ekuador. “Atas nama solidaritas, Ekuador berdiri tegak bersama Republik Lebanon dalam merespons terjadinya ledakan di wilayah ibu kota mereka, Beirut,” sebut pihak kementerian.
Sekitar 150 warga Ekuador diketahui tinggal di Lebanon. Namun sejauh ini, pihak kementerian mengonfirmasi tidak adanya korban jiwa di kalangan warga Ekuador di Lebanon.
Sebelumnya, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa ledakan di Beirut berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di area pelabuhan selama enam tahun.
Sementara Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mengatakan, akan ada pihak yang harus bertanggung jawab atas ledakan mematikan yang terjadi di sebuah “gudang berbahaya” di Pelabuhan Beirut.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id