Penurunan Produksi di AS Angkat Harga Minyak
Harga minyak mentah dunia menguat pada akhir pekan lalu, Jumat (31/7). Hal ini karena jumlah produksi Amerika Serikat (AS) anjlok pada Mei 2020.
Minyak mentah berjangka Brent tercatat naik 37 sen atau 0,9 persen menjadi US$43,31 per barel. Kemudian, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) menguat 35 sen atau 0,9 persen menjadi US$40,27 per barel.
Badan Informasi Energi AS (EIA) memaparkan produksi minyak mentah AS anjlok pada Mei 2020. Jumlahnya turun 2 juta barel per hari menjadi 10 juta barel per hari.
“Setelah hari yang buruk untuk perusahaan-perusahaan minyak besar dengan pendapatan yang mengerikan, kami mulai melihat dampak (positifnya),” kata Analis di Price Futures di Chicago Phil Flynn, dikutip dari Antara, Senin (3/7).
Sementara, Kepala Eksekutif Konsultan Oilytics Keshav Lohiya menyatakan harga minyak akan kembali mendapatkan sentimen positif dari situasi global yang masih serba tak pasti akibat pandemi virus corona. Selain itu, pelemahan dolar AS juga akan mendorong harga minyak.
“Stimulus global dan dolar yang lemah akan terus mendukung harga minyak karena secara historis minyak dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi,” terang Lohiya.
Sebelumnya, harga minyak mentah dunia sempat jatuh lantaran data ekonomi AS memburuk. Sentimen negatif juga datang dari Presiden AS Donald Trump yang memberikan saran bahwa negara tersebut harus menunda pemilihan presiden tahun ini.
Tercatat, minyak mentah berjangka WTI turun 3,3 persen menjadi US$39,92 per barel setelah jatuh sekitar 5 persen pada awal sesi. Lalu, minyak mentah Brent terkoreksi 1,9 persen menjadi US$42,94 per barel.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia