Data Ekonomi AS Bebani Indeks Dolar
Indeks dolar AS menurun pada akhir perdagangan kemarin. Dolar melemah karena para pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, tergelincir 0,21% menjadi 96,2635, dilansir dari Xinhua, Rabu (15/7/2020).
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1393 dari USD1,1352 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2555 dari USD1,2570 di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik hingga USD0,6968 dari USD0,6963.
Dolar AS membeli 107,20 yen Jepang, lebih rendah dari 107,28 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9391 franc Swiss dari 0,9416 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3621 dolar Kanada dari 1,3587 dolar Kanada.
Di sisi ekonomi, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan, indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Semua Konsumen Urban di Amerika Serikat meningkat 0,6% pada Juni berdasarkan penyesuaian musiman setelah jatuh 0,1% pada Mei, melaporkan Selasa. CPI inti, yang menghapus makanan dan energi, naik 0,2% pada Juni, kenaikan bulanan pertama sejak Februari.
Mata uang AS, umumnya dipandang sebagai safe haven, juga di bawah tekanan di tengah momentum kuat di pasar ekuitas dengan Dow naik sekitar 400 poin.
Sumber : okezone.com
Gambar : Bisnis.com