ASEAN-Australia Perkuat Kerja Sama Menangani Pandemi Covid-19
Para Menteri Luar Negeri negara di kawasan Asia Tenggara membahas upaya bersama menangani pandemi virus korona (covid-19) antara ASEAN dengan Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne. Beberapa hal yang dibahas antara lain kerja sama setelah pandemi dan vaksin.
“Isu utama pertemuan tersebut antara lain komitmen untuk memperkuat kerja sama mitigasi dampak pandemi COVID-19, mendukung sharing informasi penanganan COVID-19 antara ASEAN dan Australia,” kata Retno dalam pernyataan pers virtual, Selasa 30 Juni 2020.
Retno menyampaikan tiga hal dalam pertemuan virtual tersebut, antara lain kerja sama vaksin, penguatan kerja sama kawasan, dan kerja sama penanganan kejahatan lintas negara.
Terkait kerja sama obat dan vaksin covid-19, Retno mengatakan Indonesia merupakan salah satu co-sponsor untuk resolusi covid-19 yang diadopsi dalam World Health Assembly ke-73 bulan lalu. Retno menyebutkan alasan Indonesia ikut menjadi co-sponsor karena adanya paragraf yang menyebutkan vaksin harus aman dan terjangkau.
“Adanya paragraf mengenai obat dan vaksin yang menyerukan dilakukannya pengembangan, pengujian, dan produksi massal obat dan vaksin covid-19 yang aman, efektif dan terjangkau,” kata Retno.
“Diberikannya akses yang tepat waktu, setara, dan terjangkau terhadap obat dan vaksin, serta diterapkannya fleksibilitas terkait dengan hak paten,” imbuhnya.
Retno menambahkan adopsi resolusi tersebut tidak lepas dari kontribusi aktif pihak Australia. “Mengingat sejarah dari resolusi tersebut, maka kolaborasi terkait dengan obat dan vaksin perlu terus didukung oleh ASEAN-Australia,” kata Retno.
Dia menambahkan dalam pertemuan itu dihasilkan Outcome Documen Co-chair Statement of the Special ASEAN-Australia Foreign Minister Meeting. Dokumen tersebut berisi komitmen untuk memperkuat kerja sama mitigasi dampak pandemi covid-19, mendukung berbagi info dan penanganan covid-19 antara ASEAN-Australia, bekerja sama dalam menemukan obat dan vaksin termasuk memastikan akses yang sama bagi semua negara setelah vaksin ditemukan.
“Dan Australia berkomitmen menangani pandemi sebesar 630 juta Australia dolar bagi Indo-Pasifik,” pungkas Retno.
Sumber : medcom.id
Gambar : Liputan6.com