Partai Macron Kalah Telak dalam Pilkada Prancis
Partai milik Presiden Prancis Emmanuel Macron kalah telak dalam pemilihan umum kepala daerah pada Minggu 28 Juni. Menurut hasil exit poll, partai Republic on the Move (LREM) kalah di sejumlah kota besar.
Sementara partai Europe Ecology -The Greens (EELV) berhasil menang di Lyon, Bordeaux, Strasbourg, Poitiers, Besancon, dan Marseille.
Pilkada Prancis putaran kedua awalnya dijadwalkan berlangsung pada 22 Maret, namun ditunda hingga 28 Juni karena adanya pandemi virus korona (covid-19).
Sekitar 16,5 juta warga mengikuti pilkada putaran kedua di sekitar 5.000 kota dan kabupaten di seantero Prancis. Putaran kedua digelar karena putaran pertama gagal menelurkan hasil konkret.
Dalam pilkada kali ini, semua warga diwajibkan mengenakan masker dan membawa sendiri pulpen dari rumah untuk meminimalisasi penyebaran covid-19. Total 34.967 pos jabatan wali kota dan wakil wali kota dipilih dalam pilkada putaran pertama dan kedua di Prancis.
Dilansir dari Anadolu Agency, Senin 29 Juni 2020, sekitar 60 persen dari total pemilih terdaftar memilih abstain dalam pilkada putaran kedua. Pada 2014, tingkat abstain hanya 37,87 persen.
Perdana Menteri Edouard Philippe mengikuti pilkada kali ini, dan ia berhasil mendapatkan jabatan wali kota Le Havre dengan raihan 58,83 persen suara.
Meski berskala lokal, pemilihan kali ini dipandang sebagai salah satu indikator utama menuju pemilihan umum presiden di Prancis pada 2022.
‘Pertempuran’ utama dalam pilkada kali ini adalah ibu kota Paris. Seorang wali kota paris merupakan tokoh berpengaruh dalam dunia perpolitikan di Prancis, yang juga akan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Olimpiade 2024 mendatang.
Wali Kota Paris Annie Hidalgo, seorang anggota Partai Sosialis, meraih suara signifikan dalam pilkada putaran pertama. Raihan suaranya jauh di atas kandidat dari kubu konservatif, Rachida Dati.
Sumber : medcom.id
Gambar : BeritaSatu.com