Peningkatan Ketegangan AS-China Tekan Rupiah ke Rp14.185
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.185 per dolar AS pada Selasa (23/6). Posisi tersebut melemah 35 poin atau 0,25 persen dari Rp14.150 pada Senin (22/6).
Rupiah melemah bersama yuan China minus 0,18 persen dan baht Thailand minus 0,08 persen di kawasan Asia. Pelemahan juga dialami oleh dolar Singapura minus 0,07 persen, peso Filipina minus 0,06 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,01 persen.
Sementara mata uang Asia lain berhasil menguat dari dolar AS. Won Korea Selatan menguat 0,3 persen, yen Jepang 0,04 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.185 per dolar AS pada Selasa (23/6). Posisi tersebut melemah 35 poin atau 0,25 persen dari Rp14.150 pada Senin (22/6).
Rupiah melemah bersama yuan China minus 0,18 persen dan baht Thailand minus 0,08 persen di kawasan Asia. Pelemahan juga dialami oleh dolar Singapura minus 0,07 persen, peso Filipina minus 0,06 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,01 persen.
Sementara mata uang Asia lain berhasil menguat dari dolar AS. Won Korea Selatan menguat 0,3 persen, yen Jepang 0,04 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.
“Sentimen ini masih berpeluang menekan harga aset-aset berisiko di pasar Asia hari ini. Rupiah masih berpeluang tertekan karena sentimen tersebut,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (23/6).
Selain itu, sambungnya, ada sentimen dari kelanjutan hubungan dagang Amerika Serikat dan China. Sinyalnya, ada ancaman kedua negara dengan nilai ekonomi terbesar di dunia itu tidak akan melanjutkan perjanjian dagangnya.
“Kabar terbaru dari hasil wawancara penasehat perdagangan pemerintah AS Peter Navarro dengan Fox News bahwa perjanjian dagang dengan China telah ‘berakhir’. Wawancara itu menunjukkan hubungan AS-China masih memanas,” pungkasnya.
Sumber: cnnindonesia.com
Gambar: BeritaSatu.com