Dolar AS Tertekan saat Investor Yakin dengan Kebijakan Pemulihan Ekonomi
Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mata uang berisiko lebih tinggi seperti dolar Australia yang melonjak pada perdagangan Senin. Penyebabnya, investor fokus pada prospek pemulihan ekonomi dari pandemi corona.
Pedagang membeli mata uang berisiko bahkan setelah tanda-tanda berkurangnya kebijakan dalam menahan penyebaran virus corona. Hal tersebut membuat mata uang berisiko mengungguli dolar AS seperti dolar Australia menguat 1,21% menjadi USD0,6915 terhadap greenback.
Dolar AS pun tercatat turun 0,64% terhadap sekeranjang mata uang menjadi 97,06. Demikian dilansir dari Reuters, Selasa (23/6/2020).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan rekor peningkatan dalam kasus corona global pada Minggu 21 Juni 2020. Amerika Utara dan Amerika Selatan menunjukkan kenaikan terbesar.
Sementara itu, Euro naik 0,72% terhadap dolar ke USD1,1256. Ini merupakan kenaikan dari posisi terendah dalam dua setengah minggu terakhir.
Pada Jumat 19 Juni 2020, para pemimpin Uni Eropa sepakat membuat tindakan yang mendesak untuk mengangkut ekonomi mereka dari resesi terdalam sejak Perang Dunia Kedua. Tetapi tidak membuat kemajuan pada rencana stimulus besar-besaran yang telah memecah mereka selama berminggu-minggu.
Sumber: okezone.com
Gambar: Bisnis.com