Mata Uang Iran Anjlok ke Rekor Terendah
Mata uang asing utama terus menguat terhadap rial Iran. Negara itu masih bergulat dengan sanksi dari Amerika Serikat (AS), dampak baru covid-19, serta harga minyak yang rendah.
Melansir Xinhua, Senin, 22 Juni 2020, harga USD1 diperdagangkan sebesar 190.500 rial. Sementara 1 euro diperdagangan sebesar 215.500 di pasar jalanan ibu kota Teheran.
Kondisi ini menandai tingkat tertinggi yang pernah ada di Iran. Mata uang dolar AS telah naik lebih dari lima persen terhadap rial selama seminggu.
Kenaikan ini menempatkan keuntungan mata uang terhadap rial sebesar 18,3 persen pada kuartal pertama tahun kalender saat ini yang dimulai pada 20 Maret.
Pengamat pasar melihat keputusan pemerintah baru-baru ini untuk berhenti mengalokasikan mata uang bersubsidi untuk barang lebih sedikit, termasuk makanan dan obat-obatan terpilih.
Ini menjadi sinyal negatif ke pasar valas bahwa Bank Sentral Iran menghadapi kekurangan mata uang asing, menurut kantor berita Eghtesad Online.
Iklim politik negatif juga menjadi salah satu faktor utama yang telah menambah volatilitas di pasar mata uang baru-baru ini.
Tampaknya para dealer mata uang dan spekulan mengendarai suasana psikologis negatif setelah Badan Energi Atom Internasional mengeluarkan resolusi pada Jumat untuk mengkritik Iran.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id