Dolar AS Makin Aman di Tengah Kasus Baru Virus Corona
Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB) dipicu kekhawatiran lonjakan kasus baru virus corona atau Covid-19.
Meningkatnya kasus virus corona mendukung permintaan safe-haven seperti mata uang AS.
Melansir Reuters, Jakarta, Kamis (18/6/2020), dolar AS diperdagangkan pada USD1,1240 per euro pada hari Kamis di Asia menyusul kenaikan 0,2% di sesi sebelumnya.
Greenback membeli 0,9489 franc Swiss, mempertahankan kenaikan 0,3% pada hari Rabu.
Yen naik tipis ke 106,81 melawan dolar.
Sterling melemah ke USD1,2547, di jalur untuk hari ketiga kerugian. Terhadap euro, pound sedikit berubah pada 89,60 pence.
Pound Inggris diperdagangkan dalam kisaran sempit sebelum pertemuan Bank of England di mana para pembuat kebijakan diharapkan untuk memperluas pelonggaran kuantitatif dalam menghadapi tekanan ekonomi dan negosiasi perdagangan yang sulit dengan Uni Eropa.
Lonjakan infeksi kasus baru virus corona di beberapa negara bagian AS dan pemberlakuan pembatasan perjalanan di Beijing untuk menghentikan wabah menjadi pengingat bahwa pandemi tersebut dapat menjadi hambatan besar pada ekonomi global untuk periode yang lebih lama lagi.
“Upside untuk saham AS dan aset berisiko lainnya telah berkurang karena lebih banyak orang berbicara tentang gelombang kedua infeksi virus,” kata Junichi Ishikawa, ahli strategi valuta asing senior di IG Securities di Tokyo.
“Ini mendukung dolar dan yen karena keduanya adalah tempat berlindung yang aman. Pound memiliki masalah sendiri. Ekonomi Inggris tidak dalam kondisi yang baik dan Brexit yang keras tetap berisiko,”.
Sumber : okezone.com
Gambar : Grid.ID