Rupiah Lesu Dekati Rp14 Ribu Jelang Rilis Suku Bunga The Fed
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.918 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (10/6) pagi. Mata uang Garuda ini melemah 28 poin atau 0,2 persen dari Rp13.890 pada Selasa (9/6).
Rupiah melemah bersama peso Filipina minus 0.15 persen dan yuan China minus 0,03 persen. Sementara dolar Hong Kong dan ringgit Malaysia stagnan.
Sisanya, baht Thailand menguat 0,11 persen, won Korea Selatan 0,08 persen, dolar Singapura 0,04 persen, dan yen Jepang 0,01 persen.
Begitu pula dengan mata uang utama negara maju, mayoritas menguat dari dolar AS. Rubel Rusia menguat 0,16 persen, dolar Kanada 0,08 persen, poundsterling Inggris 0,04 persen, dan dolar Australia 0,01 persen.
Hanya franc Swiss yang melemah 0,06 persen dari maya uang Negeri Paman Sam. Sedangkan euro Eropa stagnan.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak konsolidasi hari ini karena menunggu sentimen baru dari bank sentral AS, The Federal Reserve.
Pelaku pasar keuangan memperkirakan The Fed kemungkinan tidak akan mengubah kebijakan tingkat suku bunganya.
“Tapi masih tetap mendukung stimulus untuk memulihkan ekonomi. Pasar sedang menunggu hasil rapat,” ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Proyeksinya, rupiah bergerak di kisaran support Rp13.700 dan resistance di bawah Rp14 ribu per dolar AS pada hari.
Sebab, di sisi lain rupiah juga mendapat sentimen variasi dari pembukaan aktivitas bisnis di tengah pandemi corona serta potensi perang dagang AS dan China.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : NKRIKU