Resesi Diprediksi Makin Dalam, PDB Jepang Masih Kontraksi
Ekonomi Jepang mencatatkan perlambatan pada kuartal I-2020. Meski angkanya sedikit lebih baik dari ekspektasi, kontraksi tetap membawa negara masuk ke dalam resesi.
“Produk domestik bruto (PDB) berkontraksi 0,6% pada periode Januari-Maret dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (QoQ),” tulis AFP, Senin (8/6/2020). Awalnya pihak berwenang melaporkan kontraksi mungkin dikisaran 0,9% sementara ekonom memperkirakan kontraksinya hanya 0,5%.
Dengan ini, ekonomi Jepang diperkirakan akan semakin dalam masuk dalam resesi. Sebelumnya resesi adalah pertumbuhan negatif ekonomi dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun.
Ini merupakan resesi pertama Jepang sejak 2015.
Pada kuartal IV-2019, ekonomi Jepang mencatatkan perlambatan 1,6% dibandingkan periode yang sama sebelumnya. Perlambatan itu terjadi akibat kenaikan pajak dan bencana topan yang melanda negara itu.
Sementara kontraksi ekonomi pada kuartal ini disebabkan oleh mewabahnya virus corona (COVID-19) yang berasal dari Wuhan, China di Negeri Sakura. Jepang telah menjadi salah satu negara di dunia yang menerima dampak lebih besar dari COVID-19 pada ekonominya.
Kasus COVID-19 di Jepang mencapai lebih dari 17.000 kasus di seluruh negeri. Di mana ada sekitar 900 kematian.
Akibat COVID-19, Jepang telah terpaksa memberlakukan pembatasan aktivitas, yang termasuk mendesak orang untuk tinggal di dalam rumah. Hal itu telah memicu perlambatan aktivitas ekonomi di berbagai wilayah Jepang, termasuk pusat ekonomi Tokyo.
Sebagian besar analis meyakini bahwa ekonomi Jepang akan semakin tertekan dalam beberapa bulan mendatang karena dampak dari pembatasan kegiatan ekonomi yang semakin meluas.
Sementara itu menurut Reuters, jika dihitung secara tahunan (YoY), ekonomi Jepang menyusut 2,2% secara tahunan pada kuartal Januari-Maret. Angka itu lebih baik dari perlambatan 3,4% yang ditunjukkan dalam pembacaan awal.
Sebelumnya Jepang mengalami kontraksi 7,2 persen pada Oktober – Desember.
Sumber :.cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia