Rupiah Menguat Dipengaruhi Ketegangan Politik AS-China
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada awal perdagangan akhir pekan ini.
Mengutip Bloomberg, Jumat (29/5/2020), rupiah dibuka di angka 14.725 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.715 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus bergerak menguat ke 14.690 per dolar AS.
Sejak pagi hingga pukul 10.25 WIB, rupiah bergerak di kisaran 14.690 per dolar AS hingga 14.762 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 5,94 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.733 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.769 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan, sentimen bersumbers dari peningkatan ketegangan antara AS dan China mulai menguat sehingga menekan turun harga aset-aset berisiko.
“Tapi di sisi lain, peningkatan ketegangan AS dan China kelihatannya turut memicu pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap nilai tukar lainnya, salah satunya rupiah. Hal ini karena hubungan AS dan China yang memburuk bisa mendorong pelemahan ekonomi AS,” ujar Ariston seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/5/2020).
Prediksi
National People’s Congress (NPC) China telah mengesahkan Undang Undang Keamanan baru untuk Hong Kong pada Kamis (28/5), yang dapat meningkatkan kendali Beijing atas Hong Kong. Hal tersebut berpotensi meningkatkan tensi geopolitik antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.650 per dolar AS dan resisten Rp14.780 per dolar AS.
Sumber : liputan6.com
Gambar : BeritaSatu.com