Ketum PSSI Angkat Dua Pensiunan TNI Jadi Staf Khusus
Untuk memberikan masukan dan pertimbangan dalam situasi persepakbolaan ke depan, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, mengangkat dua jenderal purnawirawan TNI AD sebagai staf khusus.
Dua purnawirawan perwira tinggi TNI AD itu masing-masing Mayjen TNI (Purn) Leonardus JP Siegers dan Mayjen TNI (Purn) Andogo Wiradi.
Leo Siegers pernah menjabat Pangdam I Bukit Barisan pada Mei 2010 – September 2011 dan kenyang pengalaman dalam berbagai tugas kemiliteran, termasuk mengamankan Jakarta saat kerusuhan Mei 1998. Dia juga lulusan Akmil 1978, seangkatan dengan Ketua Umum KONI Letjen (TNI) Marciano Norman dan lama bertugas di kesatuan artileri pertahanan udara.
Pria 63 tahun itu mengakhiri masa dinas kemiliterannya dengan menjabat sebagai Koordinator Staf Ahli Panglima TNI dan Staf Khusus Panglima TNI. Dia juga pernah berkecimpung di dunia bola, memperkuat PSM Makassar di era 1970-an.
Tak hanya itu, saat masih aktif di TNI, Leo juga memperkuat PS TNI. Leo diklaim memiliki pemahaman soal sepakbola nasional.
Sementara itu, Andogo Wiradi adalah lulusan Akmil 1981. Dia pernah menjabat Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) di masa Luhut Binsar Panjaitan menjabat Kepala Staf Kepresidenan. Andogo mengakhiri karir militernya sebagai Koordinator Staf Ahli Panglima TNI.
“Keberadaan Pak Leo dan Pak Andogo sangat bermanfaat untuk memberi masukan kepada Ketua Umum,” kata Iriawan, yang dikutip dari situs resmi PSSI.
Para staf khusus Ketua Umum PSSI ini sudah mulai bertugas. Pada Jumat, 29 Mei 2020, para staf khusus ini direncanakan mengikuti pertemuan virtual dengan para pengelola klub Liga 2 membahas kelanjutan kompetisi.
Tekait keputusan PSSI mengangkat dua purnawirawan ini ditanggapi oleh netizen. Ada yang mempertanyakan kapan legenda sepakbola tanah air dapat posisi strategis di PSSI.
“Legenda sepakbola tanah air nya kapan pak dapat jabatan?” tulis akun @ronelf_ dalam replay postingan PSSI di Twitter, yang ditanggapi sebanyak lebih dari 180 kali.
“Ada pengamat sepakbola, terus ada mantan pemain, atau wartawan olahraga senior. Kemudian ada orang-orang ahli dalam sepakbola di Indonesia ini. Kenapa harus dari kalangan militer? Apakah Spanyol, Jepang, Italia, Inggris menggunakan orang militer untuk kemajuan sepakbolanya?” tulis akun @efrido_s.
Sumber : detik.com
Gambar : detik.com