Di Tengah Pandemi, Muncul Konflik Internal di Tubuh PT LIB
Muncul konflik internal di tubuh PT Liga Indonesia Baru (LIB) di tengah kondisi penangguhan kompetisi Liga Indonesia akibat pandemi Covid-19.
Direktur Bisnis PT LIB Rudy Kangdra dan Direktur Operasional Sudjarno serta Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawiria mengirimkan surat ‘Pengaduan Mengenai Keresahan di Internal Perusahaan’ kepada semua pemegang saham PT LIB pada 4 Mei 2020.
Di dalam surat yang ditembuskan ke Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum PSSI, Exco PSSI, Plt Sekjen PSSI dan Dewan Komisaris PT LIB tersebut, ketiganya menjabarkan empat poin yang intinya menyatakan bahwa Direktur PT LIB Cucu Somantri kerap mengambil keputusan secara sepihak.
“Indikasi ini sudah terjadi sejak Maret 2020 dan semakin lama semakin dominan,” ucap Rudy, dikutip dari Antara. “Kami sudah memberikan saran-saran, tetapi tidak dilibatkan. Seharusnya setiap keputusan itu ada sirkulernya dan semua direktur membubuhkan paraf.”
“Ini tidak ada, tiba-tiba surat keluar. Lama-lama kami merasa kalau seperti ini kami harus memberitahukan kepada pemegang saham,” tutur Rudy. Beberapa keputusan sepihak misalnya soal pengangkatan Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manager PT LIB.
Hal ini menjadi polemik karena Pradana adalah anak kandung Cucu Somantri. Terbaru, Cucu yang juga menjabat Waketum PSSI, disebut Rudy memutuskan sendiri pemangkasan subsisi untuk klub-klub Liga 1 dan Liga 2 musim 2020. Kebijakan itu dituangkan dalam surat bernomor 187/LIB-COR/V/2020 yang ditujukan ke PSSI.
“Surat itu sudah ditandatangani tanpa pemberitahuan kepada kami,” kata Rudy melanjutkan. Rudy beranggapan bahwa para pemegang saham, termasuk klub dan PSSI, berhak mengetahui situasi terkini perusahaan.
Rudy bersama Sudjarno dan Anthony meminta kepada para pemegang saham untuk mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa. Mereka berharap RUPS luar biasa menjadi ajang evaluasi internal PT LIB dan mengambil langkah-langkah penyelamatan perseroan.
“Untuk waktu pelaksanaan RUPSI luar biasanya, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham. Kalau merasa memang rapat itu penting, mungkin segera digelar,” ujar Rudy.
Sementara itu, Direktur Madura United Haruna Soemitro yang juga menjabat Exco PSSI, menyebut konflik internal PT LIB bisa menghilangkan kepercayaan klub kepada operator Liga 1 dan Liga 2 itu. “Ya, pasti. Itu kan artinya pemimpin atau direktur utamanya tidak bisa mengelola bawahannya,” kata Haruna.
Sumber : kompas.com
Gambar : Bolalob.com