Kurniawan DY Sebut Pembinaan Pemain Muda Indonesia Terlalu Dipaksakan
Pelatih Sabah FA, Kurniawan Dwi Yulianto, mengungkapkan permasalahan pembinaan pemain muda di Indonesia. Menurut Kurniawan, para pemain muda Indonesia terlalu dipaksakan dan tidak melewati tahapan pembinaan yang baik.
Kurniawan Dwi Yulianto menilai, pembinaan sebaiknya disesuaikan dengan usia masing-masing pemain. Dia juga mengatakan, pembinaan tidak bisa dipukul rata karena setiap pemain memiliki kebutuhan program pembinaan berbeda sesuai usia mereka.
Hal yang disoroti pelatih asal Magelang itu adalah para pemain muda sudah harus ditempatkan di posisi tertentu sejak berusia 12 tahun. Menurutnya, hal itu kurang tepat dalam pembinaan pemain karena usia dasar merupakan fase pengenalan. Dengan begitu, pemain di usia muda harus dicoba bermain di semua posisi untuk menemukan potensi terbaik mereka.
“Untuk basic level tidak boleh ada pembagian posisi terutama di usia dasar. Semua pemain harus mencoba semua posisi untuk nantinya mereka mencari posisi ideal mereka di mana,” kata mantan pemain Persebaya Surabaya itu.
Kurniawan Dwi Yulianto menjelaskan secara rinci pembinaan ideal bagi pemain muda. “Usia 12 tahun itu tahap dasar dan tahap pengenalan. Baru di usia 16-17 tahun itu sudah kelihatan potensi mereka, nantinya akan diarahkan ke mana,” kata mantan pemain timnas Indonesia itu.
“Di fase itu akan ketahuan dan pelatih harus jeli, ini jadi profesional di masa depan dan ini harus nerusin belajarnya dibidang lain,” ucap pria yang biasa dipanggil Si Kurus itu menambahkan.
“Di akademi Barcelona, La Masia sejak usia muda mereka sudah diarahkan kemana bahkan ada yang menjadi pelatih di usia muda di sana.” “Sebab, pembinaan yang bagus adalah melihat potensi pemain secara jeli bukan memaksakan mereka untuk bermain di posisi tertentu,” tutur Kurniawan lagi.
Sumber : kompas.com
Gambar : kompas.com