Netanyahu dan Gantz Sepakat Bersatu Hadapi Pandemi Covid-19

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan rival politiknya, Benny Gantz, menandantangani perjanjian untuk membentuk pemerintahan darurat. Lewat kesepakatan ini, Netanyahu dan Gantz akan secara bergiliran memimpin Israel.

Pemerintahan bersatu ini diyakini mampu menstabilkan dunia perpolitikan Israel usai berlangsungnya tiga pemilihan umum. Tiga pemilu tersebut masih belum mampu menyelesaikan persaingan Netanyahu dan Gantz, dan mereka pun akhirnya menyepakati perjanjian terbaru.

Netanyahu dan Gantz sama-sama menghindari seruan menggelar pemilu keempat. Keduanya memilih bekerja sama demi membantu Israel menghadapi pandemi virus korona (covid-19).

Kementerian Kesehatan Israel telah melaporkan lebih dari 13.700 kasus terkonfirmasi covid-19 dengan 177 kematian.

Penandatanganan perjanjian antara Netanyahu dan Gantz dilakukan di kediaman PM Israel di Yerusalem pada Senin malam, saat Israel masih memberlakukan kebijakan penguncian wilayah atau lockdown.

“Saya telah berjanji kepada Israel untuk membentuk pemerintahan darurat nasional yang akan menyelamatkan kehidupan masyarakat,” tulis Netanyahu di Twitter, dikutip dari BBC, Selasa 21 April 2020.

Gantz juga ikut menuliskan pernyataannya di Twitter. “Kami telah mencegah pemilu keempat. Kami akan melindungi demokrasi. Kami akan memerangi virus korona dan merawat semua masyarakat Israel,” tulisnya.

Giliran pertama kepemimpinan pemerintahan darurat akan diambil PM Netanyahu selama 18 bulan. Setelah itu, Gantz akan mengambil alih kekuasaan.

Selama giliran pertama, Gantz akan menjadi Wakil PM Israel sekaligus Menteri Pertahanan. Gantz baru akan menjadi PM Israel pada Oktober 2021 dengan masa periode yang sama, yakni 18 bulan.

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : The Times of Israel

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *