Erdogan dan Trump Perkuat Kerja Sama Penanganan Covid-19
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali berdiskusi via telepon dalam membahas berbagai hal, termasuk hubungan bilateral, pengembangan wilayah, dan juga pandemi virus korona (covid-19). Mengenai covid-19, Erdogan dan Trump sepakat melanjutkan serta memperkuat “kerja sama erat” kedua negara.
“Memperkuat kerja sama merupakan keharusan dari semangat solidaritas antar sekutu NATO,” ujar kantor kepresidenan Turki, dikutip dari The National, Senin 20 April 2020.
Sebelumnya, Erdogan dan Trump telah mendiskusikan masalah pandemi covid-19 via telepon pada akhir Maret.
Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins pada Senin ini, Turki berada di peringkat ke tujuh dengan 86 ribu lebih kasus, sedangkan AS di urutan pertama dengan 759.086 infeksi covid-19.
Kedua negara sama-sama telah melampaui Tiongkok, negara tempat pertama kali munculnya covid-19.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca melaporkan bahwa covid-19 telah menewaskan total 2.017 di seantero negeri, dengan 127 kematian terbaru dalam 24 jam terakhir pada Minggu 19 April.
Koca, seorang dokter ternama di Turki, mencatat adanya tambahan 3.977 infeksi harian covid-19 pada Sabtu 18 April, sehingga totalnya kini telah melampaui 85 ribu.
Pemerintah Turki telah menerapkan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) selama 48 jam yang hanya berlaku di akhir pekan. Kebijakan ini telah dua kali diterapkan di 31 provinsi.
Turki telah mengimbau warga untuk tetap berada di dalam rumah meski lockdown sudah berakhir.
Ankara berharap rata-rata infeksi covid-19 akan mencapai puncaknya pada beberapa hari ke depan, dan dapat terus menurun setelahnya.
Sumber : medcom.id
Gambar : Anadolu Agency