Ahli: Tour De France Bisa Menciptakan Bencana
Ketua lembaga Global Public Health di University of Edinburgh, Edinburgh, Skotlandia, Devi Sridhar, memperingatkan rencana penyelenggara Tour De France untuk menggelar jadwal tunda pada 29 Agustus – 22 September 2020.
Sridhar menyebut keputusan itu bisa menjadi “bencana” di tengah pandemik virus corona (Covid-19). “Mereka harus menanggung risiko ketimbang keuntungan. Ribuan orang dari seluruh dunia, berkumpul bersama, bergerak, dari kota ke kota, ini adalah (tempat) di mana virus bisa berkembang,” kata Sridhar sebagaimana dipetik dari The Guardian.
Pada Jumat (15/4) kemarin, Persatuan Bersepeda Internasional (UCI) mengumumkan bahwa Tour De France akhirnya tetap digelar pada Agustus-September mendatang. Jadwal itu lebih lambat dari periode biasa yang mengambil waktu di bulan Juni-Juli.
Menurut Sridhar, tantangan terbesar penyelenggara jika melakukan balapan pada jadwal tersebut adalah mengendalikan keramaian ketika mereka melakukan konvoi selama tur. Jika memaksakan diri, mereka harus bersiap dengan tindakan khusus dengan logistik ekstra.
“(Kedatangan konvoi Tur Internasional) ini bisa menciptakan kluster infeksi baru jadi Anda harus berpikir, minimal, karantina dua atau tiga pekan sebelum mereka benar-benar bisa datang secara layak ke negara (Prancis) itu,” kata Sridhar.
Yang terberat, kata Sridhar, penyelenggara harus memeriksa tubuh anggota konvoi setiap hari. “Kita tahu sekitar 20 sampai 60 persen adalah pra gejala, sejalan dengan itu mereka merasa baik-baik saja dan tak menunjukkan gejala namun menularkan virus kepada orang lain,” ucap Sridhar.
Sumber : akurat.co
Gambar : akurat.co
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]