Erdogan Tolak Pengunduran Diri Menteri atas Lockdown Covid-19

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu atas kebijakan penguncian wilayah (lockdown) selama 48 jam di 31 provinsi. Lockdown tersebut memicu kekacauan karena diumumkan hanya dua jam menjelang pemberlakuan.

Usai mendengar pengumuman dari Soylu pada Jumat kemarin, ratusan ribu warga Turki beramai-ramai membeli barang kebutuhan pokok. Aksi pembelian massal tersebut otomatis melanggar aturan menjaga jarak sosial atau social distancing. Soylu pun mengakui kesalahannya dan mengundurkan diri.

Dikutip dari Al Jazeera, Senin 13 April 2020, kantor kepresidenan Turki di Ankara mengatakan bahwa Erdogan menolak pengunduran diri Soylu.

Lockdown di 31 provinsi Turki berlaku sejak Jumat malam dan berakhir pada Minggu 12 April. “Meski periodenya terbatas, insiden yang terjadi menjelang implementasinya tidak sesuai dengan manajemen penanganan wabah,” ungkap Soylu.

Menjabat Mendagri Turki sejak Agustus 2016, Soylu menegaskan bahwa kekacauan terkait lockdown akhir pekan kemarin merupakan tanggung jawab dirinya secara utuh. Padahal sebelumnya, ia mengatakan kebijakan lockdown itu merupakan perintah langsung dari Erdogan.

“Peristiwa semacam itu seharusnya tidak pernah terjadi. Tanggung jawab sepenuhnya ada di pundak saya,” ujar Soylu.

Usai mengumumkan pengunduran diri, Soylu mengaku bangga telah menjadi menteri dan menegaskan bahwa dirinya akan tetap setia kepada Erdogan.

Jika pengunduran diri Soylu diterima Erdogan, maka ia akan menjadi menteri kedua Turki yang meninggalkan jabatannya sejak covid-19 dinyatakan sebagai pandemi. Dua pekan lalu, Menteri Transportasi Mehmet Cahit didepak dari jabatannya karena tetap menerima proyek meski Turki sedang dilanda wabah covid-19.

Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins pada Senin 13 April 2020 siang, jumlah infeksi covid-19 di Turki telah melampaui 56 ribu dengan 1.198 kematian dan 3.446 pasien sembuh.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : CNN Indonesia

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *