Tingkat Pengangguran AS Naik, Rupiah Bertenaga ke Rp16.445
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.445 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat(1/4) pagi. Mata uang garuda bertenaga 0,30 persen dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp16.495 per dolar AS.
Pagi ini, rupiah tampak perkasa dibandingkan mayoritas mata uang di kawasan Asia lainnya. Tercatat, won Korea Selatan menguat hanya 0,04 persen, peso Filipina meningkat 0,18 persen, dan baht Thailand menguat 0,27 persen terhadap dolar AS.
Sementara itu, yen Jepang melemah 0,02 persen, dolar Singapura turun 0,03 persen, dolar Taiwan melemah 0,13 persen, rupee India melemah 0,03 persen, dan yuan China melemah 0,11 persen di hadapan dolar AS. Sedangkan, dolar Hong Kong dan ringgit Malaysia terpantau stagnan.
Di sisi lain, mayoritas mata uang di negara maju melemah terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris melemah 0,09 persen, dolar Australia melemah 0,03 persen, dan dolar Kanada melemah 0,12 persen. Sementara franc Swiss terpantau stagnan.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan laju rupiah ditopang kenaikan angka pengangguran AS. Pandemi virus corona mengakibatkan data pengangguran AS secara mingguan melonjak menjadi 3,28 juta.
Jumlah itu melebihi rekor data pengangguran mingguan sebelumnya, yaitu 695 ribu pada 1982 silam. “Data pengangguran merupakan salah satu alat pengukur tren ekonomi paling awal,” ujarnya dalam riset yang diterima CNNIndonesia.com.
Lonjakan pengangguran AS tersebut diharapkan dapat ditanggulangi melalui stimulus jumbo yang disiapkan pemerintah AS.
Diketahui, Presiden AS Donald Trump menggelontorkan stimulus ekonomi untuk menanggulangi dampak virus corona sebesar US$2 triliun.
Ia memprediksi rupiah akan menguat di rentang Rp16.470-Rp16.700 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tempo.co
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]