Dolar AS Menguat di Tengah Kekhawatiran Resesi Global
Kurs dolar Amerika Serikat (AS) naik terhadap sekeranjang mata uang pada perdagangan Kamis karena investor khawatir tentang prospek resesi global. Hal ini pun membuat investor terus berlindung di greenback.
“Dengan meningkatnya dampak virus corona di seluruh dunia, investor memandang dolar sebagai tempat yang aman,” kata Presiden Pasar Dunia TIAA Bank Chris Gaffney, dilansir dari Reuters, Jumat (3/4/2020).
Dalam perdagangan indeks dolar naik 0,7%. Terhadap yen, dolar naik 0,7% pada. Sedangkan Euro memperpanjang penurunannya, jatuh lebih dari 1% menjadi USD1,0847.
Investor sekarang mencari laporan gaji non-pertanian AS untuk bulan Maret. Ekonom memperkirakan hilangnya pekerjaan di AS sebanyak 100.000. Catatan ini menjadi pembalikan tajam dari kenaikan pekerjaan 273.000 pada Februari.
“Tentu saja, penurunan gaji akan jauh lebih buruk di bulan April, hampir pasti melebihi kerugian bulanan terbesar yang tercatat selama krisis keuangan, yaitu 800.000 pada Maret 2009,” kata Natwest Markets dalam sebuah catatan penelitian.
Pasar telah waspada sejak peringatan Presiden Donald Trump tentang dua minggu ke depan yang menyakitkan dalam memerangi virus corona, bahkan dengan langkah-langkah jarak sosial yang ketat.
Amerika Serikat memiliki lebih dari 200.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi. Hal ini membuat investor berbondong-bondong ke aset safe-haven. Secara global, kasus virus corona mencapai 1 juta.
Beberapa analis tidak memperkirakan dolar akan memperpanjang reli baru-baru setelah Federal Reserve mengambil serangkaian langkah-langkah, yang mulai berdampak, untuk memastikan pasokan mata uang global yang memadai.
Sumber : okezone.com
Gambar : Bisnis.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]