Fed Pasok Likuiditas, Dolar AS Tumbang
Kurs dolar Amerika Serikat (USD) jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lain pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Dolar AS tertekan oleh langkah-langkah Federal Reserve yang memastikan kecukupan likuiditas dalam sistem keuangan global.
Mengutip Antara, Rabu, 1 April 2020, dolar pada awal sesi mendapat keuntungan dari permintaan akhir tahun fiskal dan triwulanan fiskal dari manajer portofolio dan perusahaan-perusahaan Jepang, tetapi perdagangan berombak, dengan dolar bergantian berada di antara keuntungan dan kerugian.
Untuk kuartal ini, dolar adalah pemenang terbesar, melonjak 2,8 persen. Sementara crown Norwegia mencatat kerugian terbesar, jatuh 18 persen terhadap dolar. Para analis mengatakan penurunan tajam di pasar ekuitas AS selama Maret menyebabkan peningkatan pembelian dolar bagi para manajer aset yang berupaya menyeimbangkan kembali portofolio mereka.
Tetapi mata uang AS mengurangi kenaikan setelah langkah Fed terbaru untuk memperluas kemampuan puluhan bank sentral asing mengakses dolar selama krisis virus korona. Pada dasarnya, the Fed mengizinkan bank sentral asing untuk menukar kepemilikan mereka atas surat berharga AS untuk pinjaman overnight dalam dolar.
Ini adalah salah satu dari serangkaian tindakan yang dilepaskan oleh Fed untuk mengatasi masalah likuiditas yang disebabkan oleh kejatuhan ekonomi akibat pandemi virus korona. Ini sedikit mengurangi kilau dolar karena pasokan mata uang AS meluas.
“Dolar akan kesulitan memperpanjang kenaikannya secara signifikan saat ini hanya karena pasokan relatif uang tunai yang datang dari the Fed dalam dolar,” kata Kepala Strategi Valas Scotiabank Shaun Osborne, di Toronto.
Dalam perdagangan sore, indeks dolar melemah 0,2 persen menjadi 99,042. Indeks dolar mencapai 102,99, tertinggi dalam lebih dari tiga tahun, awal bulan ini karena aksi jual pasar global memicu perburuan terhadap dolar.
Permintaan dolar telah surut, tetapi analis masih memperkirakan kenaikan dolar lebih banyak. Terhadap yen, dolar tergelincir 0,2 persen menjadi 107,57 yen. Untuk kuartal ini, dolar turun 1,1 persen terhadap yen.
Dolar juga melemah setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun ke level terendah tiga tahun pada Maret karena rumah tangga khawatir tentang prospek ekonomi jangka pendek di tengah pandemi virus korona.
Euro, sementara itu, melemah 0,2 persen terhadap dolar menjadi 1,1007 dolar, jatuh 1,8 persen pada kuartal pertama. Beberapa analis percaya bahwa dolar kemungkinan akan tetap didukung karena investor bersiap untuk penurunan ekonomi yang tajam di kuartal mendatang.
Sumber : medcom.id
Gambar : Okezone
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]