PSS Sleman Janjikan Kejelasan soal Gaji pada Pekan Ini
Manajer PSS Sleman, Danilo Fernando, mengatakan kejelasan masalah gaji akan didiskusikan oleh pihak klub pada pekan ini.
PSS Sleman akan melakukan diskusi bersama menyusul arahan atau keputusan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang mengizinkan klub membayarkan gaji sebesar 25 persen.
Arahan atau keputusan soal gaji pemain tersebut tertulis dalan Surat Keputusan PSSI tentang Kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 yang diterima PSS Sleman dan klub lain.
Dalam surat keputusan tertanggal 27 Maret 2020 itu, terdapat enam poin salah satunya mengenai klub agar tetap membayarkan gaji sebesar 25 persen.
Menanggapi arahan dan keputusan PSSI tersebut, PSS Sleman baru akan melakukan diskusi bersama jajaran manajemen sehingga kejelasan gaji pemain, pelatih, hingga ofisial baru akan menemukan kepastian dalam pekan ini.
Namun, Manajer PSS Sleman, Danilo Fernando, mengatakan semua keputusan akan didasari oleh arahan dari PSSI. “Manajemen belum ambil keputusan (mengenai gaji), dalam minggu ini baru akan ada kejelasan dari klub,” kata Danilo Fernando yang dikutip dari BolaSport.
Danilo menegaskan bahwa manajemen PSS Sleman akan tetap memberikan solusi terbaik bagi semua pihak. Kepastian dari hasil rapat dan diskusi nantinya juga akan disampaikan kepada pemain, pelatih, serta ofisial.
“Yang jelas manjaemen masih berdiskusi, cari yang terbaik untuk semua,” kata Danilo. “Bila nantinya semua sudah jelas bakal kami bicarakan langsung ke pemain,” tutur dia.
Sementara itu, kompetisi Shopee Liga 1 2020 masih dihentikan setelah PSSI menetapkan status darurat bencana terkait penyebaran virus corona selama bulan Maret hingga Juni 2020.
Lebih lanjut, PSSI akan menginstruksikan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) untuk melanjutkan kompetisi setelah tanggal 1 Juli 2020 jika status darurat tersebut tidak diperpanjang oleh pemerintah.
Sebaliknya, jika diperpanjang dan atau PSSI memandang situasi belum cukup ideal untuk melanjutkan kompetisi, Shopee Liga 1 dan Liga 2 musim ini akan dihentikan.
Sumber : kompas.com
Gambar : kompas.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]