Rupiah Pimpin Penguatan Mata Uang Asing Rp16.205 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.205 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (26/3). Posisi ini menguat 295 poin atau 1,79 persen dari Rp16.540 per dolar AS pada Rabu (25/3).
Rupiah memimpin penguatan sejumlah mata uang Asia dari dolar AS pada pagi ini. Rupiah menguat bersama yen Jepang 0,51 persen, peso Filipina 0,31 persen, won Korea Selatan 0,29 persen, dan baht Thailand 0,14 persen.
Namun, beberapa mata uang Asia lainnya justru berada di zona merah. Yuan China melemah 0,7 persen, ringgit Malaysia minus 0,18 persen, dolar Singapura minus 0,09 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,03 persen.
Sebaliknya, mayoritas mata uang negara maju justru melemah di hadapan dolar AS. Dolar Australia melemah 1,3 persen, dolar Kanada minus 0,32 persen, poundsterling Inggris minus 0,31 persen, dan rubel Rusia minus 0,15 persen.
Hanya euro Eropa dan franc Swiss yang menguat dari mata uang Negeri Paman Sam, masing-masing 0,3 persen dan 0,23 persen.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah akan menguat pada hari ini berkat sentimen positif dari rencana pemberian stimulus beberapa negara, salah satunya AS. Proyeksinya, mata uang Garuda akan bergerak di kisaran Rp16.300 sampai Rp16.575 per dolar AS.
“Optimisme persetujuan stimulus AS bisa memicu penguatan,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Hal ini, katanya, sejalan dengan dampak sentimen stimulus pada aset berisiko seperti saham dan aset safe haven seperti emas. Sementara kepastian stimulus ekonomi dari Presiden AS Donald Trump dengan nilai mencapai US$2 triliun masih menunggu kepastian dari Kongres AS.
Sumber : .cnnindonesia.com
Gambar : Kompas Money
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]