Trump Akan Gelontorkan Stimulus US$1 T Redam Efek Corona
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tengah menyusun paket stimulus darurat pandemi virus corona. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyebut paket ekonomi kemungkinan berbentuk gelontoran dana tunai.
Total paket yang dipersiapkan kemungkinan menembus US$1 triliun. Paket stimulus tersebut belum termasuk penangguhan pajak sebesar US$300 miliar.
Secara rinci, paket US$500 miliar akan diberikan dalam bentuk tunai dan US$500 sisanya akan diberikan kepada UKM. Tak ketinggalan industri penerbangan juga akan menerima suntikan dana sebesar US$50 miliar.
Kalau dihitung secara jumlah, bantuan tersebut jauh melampaui paket yang dikeluarkan saat krisis keuangan global 2008 lalu. Paket tunai rencananya dikirimkan dalam bentuk cek 2 minggu ke depan.
Paket digunakan untuk membantu usaha yang bangkrut akibat penyebaran pandemi corona. Trump menyatakan paket digelontorkan karena ia tidak ingin masyarakat AS menderita karena virus corona.
“Kami tak ingin masyarakat kehilangan pekerjaan dan tak punya uang untuk hidup, dana yang digelontorkan akan sangat besar,” sebut Trump seperti dikutip dari AFP, Rabu (18/3).
Langkah menyelamatkan ekonomi Negeri Paman Sam tidak hanya dilakukan pemerintahan Trump. Kebijakan sama juga dilakukan bank sentral AS The Fed.
Untuk meredam dampak virus corona, mereka telah memangkas bungan pinjaman menjadi 0 persen. Selain itu, mereka juga meningkatkan pembelian surat utang negara dan menyuntikkan dana tunai besar-besaran kepada pasar uang.
Tak ketinggalan, The Fed meluncurkan dua fasilitas kredit untuk memastikan rumah tangga dan bisnis dapat bertahan. “Dengan memastikan kelancaran fungsi pasar, khususnya di saat genting, bank sentral memberikan kredit untuk mendukung keluarga, bisnis, dan pekerjaan lintas ekonomi,” tulis The Fed dalam surat resmi.
Ekonom Berenberg Capital Markets Mickey Levy memuji langkah The Fed tersebut. Menurutnya langkah itu penting untuk memastikan perusahaan dapat membayar tagihan dan gaji pekerja.
“Kali ini tampaknya akan berbeda, aksi agresif The Fed akan mencapai hasil cepat, bahkan di saat pandemi menekan ekonomi,” pujinya.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : AyoSemarang.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]