Penanganan Korona dan DBD Beriringan
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan penanganan virus korona dan demam berdarah dengue (DBD) berjalan bersamaan. Pemerintah tak akan menyampingkan penyakit lainnya di tengah serangan wabah covid-19.
“Kita harus sama-sama berjuang supaya bisa selesai dan kita konsentrasi ke masalah pandemi korona, jangan habis di satu sisi energinya,” kata Terawan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Maret 2020.
Terawan sudah memetakan wilayah-wilayah dengan kasus dan korban jiwa terbesar akibat DBD, yakni di Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Lampung. Pemerintah akan menggencarkan program pemberantasan sarang nyamuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD.
Kementerian Kesehatan juga telah menambah 30 tenaga medis di Sikka, Nusa Tenggara Timur, untuk meningkatkan penanganan terhadap pasien DBD. Terawan berharap langkah ini dapat menurunkan angka pasien DBD.
“Sekarang insiden DBD sudah menurun tapi kita tunggu, minggu sudah mulai bekurang bangsal-bangsalnya,” kata dia.
Kementerian Kesehatan sebelumnya mencatat ada 19.391 kasus DBD yang mengakibatkan 132 orang meninggal hingga Kamis, 12 Maret 2020. Lampung masih yang tertinggi 3.004 kasus dengan 13 kematian. Disusul, NTT 2.757 kasus dengan jumlah kematian 32 orang.
Di Jawa Timur, angka DBD juga cukup tinggi, mencapai 1.761 kasus. Sebanyak 1.420 kasus DBD di Jawa Barat, 1.197 kasus di Jawa Tengah, 1.104 kasus di Riau, dan 1.081 kasus di Jambi.
Sumber : medcom.id
Gambar : Detik Finance
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]