The Fed Kejutkan Pasar, Dolar Langsung Ambles Lawan Yen
Nilai tukar dolar Amerika serikat (AS) kembali merosot melawan yen pada perdagangan Selasa kemarin setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengejutkan pasar dengan memangkas suku bunga acuannya.
Yen mengakhiri perdagangan kemarin di 107,12/US$, menguat 1,09% dan menyentuh level terkuat 5 bulan. Sementara pada hari ini, Rabu (4/3/2020), yen melemah 0,18% ke 107,32/US$ di pasar spot, melansir data Refinitiv.
The Fed secara tiba-tiba mengumumkan memangkas suku bunga acuannya atau Federal Funds Rate (FFR) sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1-1,25% pada Selasa pagi waktu setempat. Pemangkasan yang agresif tersebut merupakan yang pertama sejak Desember 2008 atau saat krisis finansial terjadi. Kala itu The Fed memangkas suku bunga sebesar 75 bps.
Bank sentral paling powerful di dunia ini seharusnya mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 Maret waktu AS, tetapi penyebaran wabah corona virus menjadi alasan The Fed memangkas suku bunga lebih awal dari jadwal RDG.
Dalam konferensi pers setelah pengumuman tersebut, pimpinan The Fed Jerome Powell mengatakan keputusan pemangkasan suku bunga diambil setelah para anggota dewan The Fed melihat wabah virus corona mempengaruhi outlook perekonomian.
“Besarnya efek virus corona terhadap perekonomian AS masih sangat tidak menentu dan berubah-ubah. Melihat latar belakang tersebut, anggota dewan menilai risiko terhadap outlook perekonomian telah berubah secara material. Merespon hal tersebut, kami telah melonggarkan kebijakan moneter untuk memberikan lebih banyak support ke perekonomian” kata Powell sebagaimana dilansir CNBC International.
Pemangkasan suku bunga The Fed membuat dolar AS tertekan, tetapi juga memunculkan efek lain yakni potensi penguatan bursa saham. Pemangkasan suku bunga di AS diharapkan mampu memacu perekonomian sehingga meredam dampak negatif dari wabah virus corona.
Sentimen pelaku pasar menjadi membaik, dan mulai masuk ke aset-aset berisiko, yang terlihat dari penguatan di mayoritas bursa utama Asia. Penguatan bursa saham Asia tersebut membuat yen yang menguat lebih dari 4% sejak pekan lalu diterpa aksi ambil untung (profit taking) yang membuat nilainya melemah hari ini.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Market Bisnis
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]