Antisipasi Wabah Korona, Israel Siapkan TPS Khusus
Komite Pemilihan Umum Israel telah membentuk sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) khusus untuk para pemilih yang telah dikarantina terkait virus korona COVID-19. Jumlah TPS khusus ini berkisar 15, yang disediakan agar pemilu Israel hari ini, Senin 2 Maret 2020, diikuti banyak pemilih.
Berdasarkan data terbaru situs pemantau John Hopkins CSSE, jumlah kasus terkonfirmasi korona di Israel mencapai angka 10. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa pemilu sebaiknya berjalan sesuai jadwal meski adanya ancaman korona.
“Saya rasa saat ini kita masih mampu mengendalikan (penyebaran korona),” kata PM Netanyahu, disitir dari UPI.
Para pemilih yang pernah dikarantina dapat menggunakan hak pilihnya di tenda khusus. Terdapat beberapa syarat, yakni mereka harus menggunakan masker dan datang ke TPS tanpa menggunakan transportasi umum.
Surat suara dari TPS khusus akan disimpan dalam amplop ganda. Sejumlah amplop tersebut akan dihitung terpisah dari suara yang didapat dari TPS biasa.
Pekan kemarin, ratusan warga Israel diperintahkan untuk dikarantina usai diduga telah berinteraksi dengan sekelompok turis asal Korea Selatan yang dinyatakan positif korona.
Sejak saat itu hingga kini, sejumlah orang yang dikarantina telah diizinkan keluar.
“Jumlahnya berubah setiap hari. Sejumlah orang keluar masuk isolasi, tapi kami terus memantaunya,” ucap Direktur Jenderal Komite Pemilu Israel Orly Ades.
Pemilu ketiga di Israel berlangsung kurang dari satu tahun usai pemilihan sebelumnya. Pemilu ini digelar karena partai Likud milik PM Netanyahu dan partai Blue and White di bawah pimpinan Benny Gantz kurang mendapat dukungan dalam membentuk pemerintahan baru.
Sejumlah jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa Likud unggul tipis dari partai lain. Namun keunggulan Likud masih belum cukup untuk memecah kebuntuan yang telah memicu pemilu kali ini.
Masih dari data John Hopkins CSSE, angka kematian global akibat COVID-19 telah melampaui 3.000 jiwa sejak pertama kali terdeteksi di Tiongkok pada Desember 2019. Sementara total jumlah kasusnya mencapai 89.072, dan pasien sembuh 45.074.
Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]