Anggap Corona Pandemi, Australia Perpanjang Larangan Masuk
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan negara itu menganggap wabah virus corona sebagai pandemi dan memperpanjang larangan masuk bagi orang dari China.
Morrison juga mengumumkan rencana tanggap darurat nasional atas penularan dan menyebut tengah mempertimbangkan “langkah-langkah tambahan” untuk memantau para pelancong yang tiba di negara tersebut.
“Kami secara efektif beroperasi saat ini atas dasar bahwa ada, sebuah pandemi,” kata Morrison. “Kami percaya risiko pandemi global amat berada di tengah-tengah kita,”
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menghentikan sementara penyebutan wabah virus corona sebagai pandemi, meski jumlah infeksi baru di luar China terus bertambah.
Sebanyak lebih dari 2.700 orang telah meninggal dunia di China dan sekitar 78 ribu telah terinfeksi virus corona Covid-19.
Ada lebih dari 50 kasus kematian dan 3.600 infeksi di puluhan negara di dunia.
Pelarangan masuk dan bepergian yang diterapkan Morrison akan berdampak pada banyak universitas di Australia.
Australia diperkirakan akan rugi A$2 miliar dari biaya pendidikan karena puluhan ribu mahasiswa dari China tak bisa ke negara-benua itu untuk menempuh atau melanjutkan studi.
Sementara itu, menurut Kepala Eksekutif Universitas-universitas Australia Catriona Jackson, mahasiswa yang terjebak di China disebut telah disiapkan sejumlah pilihan.
Sejumlah pilihan tersebut termasuk penundaan tanggal mulai studi, penundaan penilaian, penangguhan bebas biaya, dan penyediaan akses studi daring.
Australia sejauh ini telah melaporkan 22 kasus virus corona, namun belum ada yang terinfeksi antar manusia di dalam negara tersebut.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Era.id
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]