Wamenkes Iran Akui Terjangkit Virus Korona
Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi dikonfirmasi positif terjangkit virus korona COVID-19. Ia terlihat tak nyaman secara fisik ketika berbicara dengan wartawan.
Dilansir dari France24, Rabu 26 Februari 2020, Iraj sesekali batuk dan menyeka keringat di dahinya berulang kali selama konferensi pers. Dia melakukan konferensi pers tersebut di Teheran pada Senin lalu dengan juru bicara pemerintah Ali Rabiei.
Pada saat itu, dia membantah klaim seorang anggota parlemen yang mengatakan 50 orang telah meninggal akibat virus di kota suci Syiah, Qom. Dia menuturkan akan mengundurkan diri jika jumlahnya terbukti akurat.
Dalam video yang disiarkan di televisi pemerintah, Iraj memasang wajah berani ketika mengakui dirinya terinfeksi.
“Saya juga telah terinfeksi virus korona,” kata Iraj dalam video yang sepertinya diambil sendiri.
“Saya mengalami demam tadi malam, dan tes pendahuluan saya menunjukkan positif COVID-19,” imbuhnya.
Iraj mengatakan sudah mengisolasi diri di suatu tempat sejak saat itu. “Beberapa menit lalu, saya diberitahu bahwa tes saya sudah final, dan sekarang saya mulai minum obat,” terangnya.
Dia mengatakan, virus tidak membeda-bedakan siapa yang akan terjangkit. Iraj menambahkan bahwa Iran pasti akan menang melawan virus ini beberapa pekan ke depan.
Meski demikian, dia terus memperingatkan orang-orang agar berhati-hati atas virus itu. Setelah berita infeksi wamenkes Iran itu, juru bicara pemerintah Rabiei yang berdiri di samping Iraj pada Senin kemarin, muncul dan melakukan konferensi pers keesokannya dengan menteri industri negara dan pejabat lainnya.
Seorang politisi reformis terkemuka Iran, Mahmoid Sadeghi juga mengumumkan dirinya positif mengidap COVID-19.
“Tes virus korona saya positif. Saya mengirim pesan ini, tetapi tidak punya banyak harapan untuk tetap hidup,” tuturnya lewat Twitter.
Iran mengonfirmasi tiga kematian lagi dan 34 infeksi baru pada Selasa kemarin. Total korban meninggal akibat virus di negara itu menjadi 15, dan jumlah yang terinfeksi 95.
Iran disebut sebagai negara yang paling banyak korban meninggal dunia di luar Tiongkok, pusat virus menyebar.
Sumber : medcom.id
Gambar : Maklumatnews.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]