Imbas Corona Diramal Jangka Pendek, Harga Minyak Bangkit
Harga minyak mentah dunia menguat lebih dari satu persen pada perdagangan Jumat (14/2). Kenaikan harga minyak mentah ditopang prediksi dampak ekonomi dari virus corona hanya berumur pendek.
Mengutip Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April naik 98 sen atau 1,74 persen menjadi US$57,32 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 63 sen atau 1,23 persen ke level US$52,05 per barel.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tambahan jumlah kasus tidak berarti epidemi itu meluas. Namun, itu merupakan dampak keputusan pemerintah China memperbaharui tata cara perhitungan.
Hingga Sabtu (15/2), jumlah korban tewas akibat epidemi Virus Corona mencapai angka 1.523 korban jiwa.
“Tesis dasar kami menyatakan tekanan permintaan minyak hanya akan terjadi di China. Kondisi ini belum meluas hingga mempengaruhi permintaan global,” kata Kepala Strategi Komoditas di Citadel Magnus Helima Croft.
Selain itu, pabrik-pabrik di China mulai beroperasi kembali. Dari sisi moneter, pemerintah China memberikan pelonggaran kebijakan.
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan wabah itu berpotensi menurunkan permintaan minyak kuartal I 2020. Menanggapi kondisi itu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu, yang dikenal sebagai OPEC+ mempertimbangkan untuk memperdalam pengurangan produksi.
“Kami menganggap aktivitas ekonomi China serta permintaan komoditas akan pulih mulai kuartal kedua 2020, ” katanya Bank investasi UBS dalam sebuah catatan.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : apahabar.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]