Penulis Isyaratkan Akhir Novel Game of Thrones Berbeda
Penulis seri novel Game of Thrones, George RR Martin, mengisyaratkan akhir cerita bukunya akan berbeda dengan serial.
“Orang-orang mengetahui akhir (Game of Thrones), tetapi bukan akhir yang sebenarnya. Kreator serial televisi itu telah mendahului saya, yang mana tidak saya sangka,” kata Martin kepada koran asal German, Welt, yang dikutip NME.
Saat ini, Martin mengaku masih menggarap dua novel terakhir yang bertajuk The Winds of Winter dan A Dream of Spring.
Sementara itu, serial televisi Game of Thrones yang ditayangkan kanal televisi HBO sudah berakhir tahun lalu. Serial itu ditutup pada musim kedelapan yang berisikan enam episode.
Dalam serial televisi Game of Thrones, Daenerys Targaryen diceritakan berhasil mengalahkan Cersei Lannister. Ia menguasai Kings Landing, tapi hanya sebentar karena kemudian dibunuh Jon Snow.
Jon membunuh Daenerys bukan tanpa alasan. Ia merasa Daenerys tidak akan menjadi ratu yang baik karena saat melawan pasukan Cersei, Daenerys turut menyerang warga tidak bersalah.
Sejumlah penggemar menganggap akhir tersebut sangat buruk. Sekelompok penggemar bahkan membuat petisi agar musim kedelapan Game of Thrones dibuat ulang dengan cerita yang lebih menarik.
Martin mengaku sempat tergoda mengubah akhir novel Game of Thrones setelah serial televisi mendapat respons negatif. Namun, ia mengurungkan niatnya.
“Tetapi (mengubah akhir cerita) itu kesalahan karena Anda sudah merencanakan akhir cerita, dan bila mengubah akhir cerita hanya karena seseorang mengetahui dan tidak suka, itu akan merusak semua struktur cerita,” kata Martin.
Ia melanjutkan, “Saya tidak membaca situs penggemar. Saya ingin menulis buku yang selalu ingin saya tulis, dan ketika buku itu rilis, mereka bisa menyukai atau tidak.”
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]