Tim Forensik Pastikan Juice WRLD Meninggal karena Overdosis
Tim forensik Chicago menyebut pada Rabu (22/1) bahwa rapper Juice WRLD meninggal dunia karena kecelakaan overdosis opioid. Hasil itu datang sebulan setelah musisi tersebut meninggal dunia.
“Cara kematiannya adalah kecelakaan,” kata Kantor Forensik Cook County tentang penyanyi yang bernama asli Jarad Higgins tersebut.
Kami menetapkan bahwa Higgins meninggal karena keracunan oxycodone dan codeine,” lanjut pernyataan tersebut. Kedua senyawa tersebut merupakan penenang kuat dari golongan opioid yang sejenis dengan morfin dan heroin.
Pihak kepolisian sebelumnya dilaporkan telah menunggu pesawat yang ditumpangi musisi itu mendarat di Midway International Airport dengan dugaan ada barang selundupan. Mereka kemudian menemukan narkoba, senjata, dan amunisi.
Ketika rapper tersebut dilaporkan mulai kejang, seorang agen FBI kemudian memberikan musisi itu dua dosis Narcan, obat penanganan darurat yang diduga menjadi penyebab overdosis opioid.
Menurut laporan The Chicago Tribune, pemberian Narcan itu membuat musisi 21 tahun tersebut terbangun namun tetap meracau.
Musisi itu kemudian dilaporkan meninggal dunia pada pukul 3.14 pagi di rumah sakit sekitar bandara. Waktu kematian itu hampir sejam setelah dirinya mendarat.
Juice WRLD menjadi musisi teranyar yang meninggal dunia karena overdosis opioid dalam beberapa tahun terakhir. Di antara mereka, ada Prince dan Tom Petty.
Juice WRLD bergabung ke label Interscope Records pada Maret 2018 setelah mencetak hit di SoundCloud dengan “Lucid Dreams” dan “All Girls Are the Same”
SoundCloud menyatakan bahwa Juice adalah artis yang paling banyak diputar, disukai, dan diunggah ulang di platform tersebut pada 2018. “Lucid Dreams” juga menjadi lagu paling banyak dimainkan tahun lalu.
Tak hanya itu, Juice WRLD juga dinobatkan sebagai Artis Baru Top di Billboard Music Awards pada Mei 2018. Billboard menyatakan bahwa lagu-lagu Juice masuk dalam chart Hot 100 sebanyak 25 kali dalam waktu kurang dari dua tahun.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]