Tren Kenaikan Harga Emas Bakal Berlanjut

Para pengamat dan pelaku pasar mengahrapkan harga emas terus melambung pada perdagangan di pekan ini. Pada minggu sebelumnya, harga emas terus mendaki.

Dikutip dari Kitco, Senin (20/1/2020), 13 analis mengikuti survei yang dijalankan Kitco. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 analis atau 77 persen memperkirakan harga emas akan naik.

Tak satupun analis yang memperkirakan harga emas akan jatuh. sedangkan tiga analis atau 23 persen memperkirakan harga emas akan mendatar.

Sementara itu, 820 pelaku pasar ikut ambil bagian dalam suvei yang dijalankan oleh Kitco. Sebanyaj 475 pelaku pasa atau 58 persen mengatakan bahwa harga emas akan naik.

Selain itu, sebanyak 208 pelaku pasar mengatakan bahwa harga emas akan tertekan atau mengalami penurunan. Di luar itu, sebanyak 137 pelaku pasar atau 17 persen menyatakan bahwa harga emas akan mendatar.

Pada pekan lalu, harga emas berjangka untuk pengiriman Februari di pasar Comex mengalami kenaikan ke level tertinggi selama tujuh tahun di USD 1.613,30 per ounce. Kenaikan tersebut terjadi saat dunia khawatir tentang perang antara AS dan Iran.

Harga kemudian turun kembali karena ketegangan menurun, mencapai USD 1.536,40 per ounce sehari kemudian.

“Saya pikir harga emas akan melanjutkan kenaikan minggu depan,” kata Bob Haberkorn, broker komoditas senior dari RJO Futures.

“Itu semata-mata karena beberapa tindakan yang Anda lihat di malam hari oleh Fed dengan suntikan likuiditas yang mereka lakukan.” tambah dia.

Bursa Saham

Meskipun pasar saham telah mencapai rekor tertinggi, beberapa investor telah beralih ke emas sebagai langkah mengamankan investasi jika-kalau saham tiba-tiba koreksi tajam lebih rendah.

Richard Baker, editor dari Eureka Miner’s Report, juga memperkirakan harga emas akan lebih tinggi di pekan in. Harga emas telah dapat naik di samping ekuitas. Dia juga mengutip suku bunga rendah.

“Jika S&P 500 mencapai 3.350 minggu depan, emas harus berada di USD 1.580 per ounce untuk bertahan di atas,” kata Baker.

“Saya optimistis bahwa ini dimungkinkan mengingat ketidakpastian residual tentang pemilihan AS, pendapatan perusahaan, dan pertumbuhan 2019. Pilihan saya naik,” tambah dia.

 

 

 

 

Sumber : liputan6.com
Gambar : Tamasia

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *