Inggris Wacanakan Pelatihan Bahasa untuk Personel Bakamla

Indonesia dan Inggris telah berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang potensial seperti perdagangan, industri kreatif, energi terbarukan dan juga maritim. Untuk bidang maritim, Inggris mengaku siap membantu lewat program pelatihan bahasa.

Menteri Inggris untuk Asia Pasifik Heather Wheeler mengatakan, program pelatihan ini akan diberikan kepada para personel Badan Keamanan Laut atau Bakamla, yang selama ini bertugas mengamankan kedaulatan maritim Indonesia.

“Kami ingin melatih bahasa (Inggris) penjaga pantai Indonesia, sehingga mereka bisa bersaing dalam menghadapi kapal-kapal asing,” ujar Wheeler kepada awak media dalam peresmian Misi Asean di Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Rabu 15 Januari 2020.

Wacana pelatihan bahasa disampaikan Wheeler terkait ketegangan antara RI dan Tiongkok di perairan Natuna. Bakamla dinilai Inggris sebagai garda terdepan Indonesia dalam menghadapi ancaman di Natuna, termasuk dari kapal nelayan dan penjaga pantai Tiongkok.

Masih mengenai Natuna dan Tionkok, Menteri Wheeler menegaskan bahwa posisi Inggris dalam masalah semacam itu adalah, bahwa “semua pihak harus mematuhi hukum laut.” Jika terjadi suatu sengketa, ia mendorong agar pihak bertikai menyelesaikannya melalui mekanisme legal.

Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Hukum Laut atau UNCLOS tahun 1982, Natuna merupakan bagian dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. UNCLOS 1982 merupakan dasar hukum kuat bagi Indonesia dalam menegaskan hak berdaulat di Natuna.

Sementara Tiongkok hanya mengandalkan klaim historis unilateral, bahwa para nelayannya sudah menangkap ikan di perairan Natuna sejak dulu.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *