Pasca-Banjir 3 Meter, Warga Tajur Minim Suplai Air Bersih
Warga Perumahan Wisma Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, membutuhkan pasokan air untuk proses pembersihan rumah dan perabotan yang terendam banjir selama dua hari.
Dalam pantauan CNN Indonesia, air mulai surut sekitar pukul empat subuh, Jumat (3/1), setelah banjir hingga ketinggian tiga meter melanda sejak Rabu kemarin.
Sejak pagi warga perumahan mulai memindahkan kendaraan mereka serta mengeluarkan perabotan seperti kursi, sofa, dan peralatan elektronik untuk dikeringkan. Hanya saja, ketiadaan pasokan air bersih membuat mereka menggunakan sisa-sisa banjir untuk membersihkan tanah yang menempel. Sumur dan pompa air warga pun tak bisa digunakan karena terendam lumpur banjir.
Proses pembersihan ini juga melibatkan pemadam kebakaran yang membersihkan jalanan, 2-3 unit truk yang mengangkut sampah, serta bantuan pemerintah kota yaitu pompa portabel untuk mengalirkan air dari tanggul yang jebol.
Sebelumnya, Perumahan Wisma Tajur menjadi salah satu daerah di Ciledug yang terkena banjir dengan air mencapai ketinggian tiga meter. Salah satu kerusakan terjadi pada Puskesmas Tajur dengan alat-alat medis serta dokumen rekam medis warga terendam banjir.
Berdasarkan pantauan, warga telah mendapatkan pasokan makanan dan air bersih untuk minum dari posko-posko bantuan yang didirikan beberapa lembaga.
Hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (1/1) lalu membuat banjir melanda dan melumpuhkan aktivitas warga di Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Jumat ini pukul 09.00 WIB tercatat 43 meninggal dunia akibat banjir, dengan penyebab bervariasi di antara lain hipotermia, tersengat listrik, hingga terkena longsor.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Megapolitan kompas
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]