Ke Waduk Pluit, Jokowi Mau Pastikan Pusat Bisnis Bebas Banjir

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara untuk memastikan kawasan Istana Kepresidenan dan pusat bisnis bebas dari bahaya banjir. Sebelumnya, bencana banjir melanda beberapa wilayah Jabodetabek sejak Rabu (1/1) dini hari.

Hal ini diungkap oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui keterangan resmi Biro Pers Istana Kepresidenan usai melangsungkan kunjungan pada Jumat (3/1) sekitar pukul 09.00 WIB.

Menurut Basuki, kunjungan Jokowi ke Waduk Pluit sengaja dilakukan untuk memastikan langsung seperti apa kondisi operasional waduk sebagai penampung air sementara utama bagi kawasan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi di ibu kota.

“Presiden tentunya ingin memastikan Waduk Pluit yang berfungsi sebagai tampungan sementara yang masuk dari Kali Cideng, anak Kali Ciliwung dan saluran drainase sekitarnya dapat beroperasi dengan normal,” ucap Basuki.

Ia menerangkan sebagai pusat sistem tata kelola air di kawasan utama DKI Jakarta, waduk ini juga memiliki fungsi sebagai pencegah banjir dan pasang air laut atau rob. Sebab, waduk dengan daya tampung mencapai 3,29 juta meter kubik ini memiliki tiga pompa yang terhubung ke laut dengan kapasitas masing-masing 49 meter kubik per detik

“Daerah yang dilayani Waduk Pluit seluas 2080 hektar, termasuk di dalamnya pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan, seperti Monas, Pasar Baru, Mangga Dua, Duri, Kota, dan lainnya. Waduk Pluit menjadi bagian sistem tata air pada kawasan sekitar Istana,” ujarnya.

Kunjungan Jokowi ke Waduk Pluit dilakukan secara diam-diam tanpa mengikutsertakan para awak media. Kepala negara mengunjungi Waduk Pluit sekitar pukul 08.55 WIB.

Ia bertolak dari Istana Kepresidenan dengan didampingi oleh pengamanan Paspamres. Setibanya di waduk yang selesai dibangun pada 1973 itu, Jokowi langsung berdialog dengan petugas di rumah pompa waduk.

Sekitar 20 menit berselang, Jokowi kembali ke Istana Kepresidenan. Deputi Protokol, Pers, dan Media Setpres Bey Machmudin mengatakan Jokowi sengaja meninjau langsung kondisi waduk untuk memastikan seluruh pompa berjalan dengan baik.

Diketahui, status waduk ini sempat mencapai Siaga 2 saat bencana banjir Jabodetabek pada 1 Januari 2020 lalu. “Presiden memastikan pompa berfungsi dengan baik, melihat alat berat dan bertemu pegawai di sana,” katanya kepada CNNIndonesia.com.

Usai perayaan tahun baru terjadi banjir di sejumlah kawasan di Jabodetabek. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut dan kirim air dari Bendungan Katulampa di Bogor, Jawa Barat.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 169 titik banjir di seluruh wilayah Jabodetabek dan Banten. Titik banjir terbanyak berada di Provinsi Jawa Barat sebanyak 97 titik, DKI Jakarta 63 titik, dan Banten 9 titik.

Banjir di Jawa Barat terjadi di Kota Bekasi sebanyak 32 titik, Kota Bekasi 53 titik, dan Kabupaten Bogor 12 titik. Banjir di Brovinsi Banten terjadi di Kota Tangerang 3 titik dan Tangerang Selatan 6 titik.

Sementara banjir di DKI Jakarta tersebar di Jakarta Barat sebanyak 7 titik, Jakarta Pusat 2 titik, Jakarta Selatan 39 titik, Jakarta Timur 13 titik, dan Jakarta Utara 2 titik.

BNPB mencatat jumlah pengungsi mencapai 62.443 orang sampai Kamis (2/1). Sementara jumlah korban meninggal sudah mencapai 30 jiwa.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : nasional.kontan.co.id

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *