Korban Tewas Bom Mobil Somalia Terus Bertambah
Korban ledakan akibat bom mobil di Ibu Kota Mogadishu, Somalia pada Sabtu (28/12) pekan lalu bertambah menjadi 81 orang. Serangan itu menjadi salah satu yang paling mematikan dalam dua tahun belakangan.
“Jumlah korban meninggal secara keseluruhan mencapai 81 orang. Dua orang lagi meninggal akibat luka serius,” kata Juru Bicara Kementerian Informasi Somalia, Ismail Muktar, seperti dilansir AFP, Selasa (31/12).
Muktar menyatakan ada kemungkinan jumlah korban meninggal bertambah. Proses evakuasi masih berlangsung dan memasuki hari ketiga.
Bom mobil itu meledak di persimpangan yang ramai di Mogadishu. Sampai saat ini diperkirakan ada 24 orang yang hilang akibat kejadian tersebut.
Lima orang yang dilaporkan hilang diketahui meninggal, sedangkan sisanya belum diketahui. Sedangkan 125 orang terluka akibat ledakan tersebut.
Sebanyak 16 orang yang meninggal adalah mahasiswa dari Universitas Banadir. Mereka sedang berada dalam sebuah bus ketika bom itu meledak.
Kejadian itu adalah serangan teror yang paling mematikan sejak dua tahun silam. Pada 2017, sebuah bom mobil meledak di dekat sebuah truk tangki pengangkut bahan bakar minyak di Mogadishu, menyebabkan 500 orang meninggal.
Kelompok Al-Shabaab mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka adalah kelompok bersenjata yang menyatakan menjadi pengikut organisasi Al-Qaidah.
“Mujahidin melakukan serangan, menargetkan konvoi tentara bayaran Turki dan milisi murtad yang mengawal mereka,” kata juru bicara Al-Shabaab Sheik Ali Mohamud Rage dalam sebuah pesan audio.
Untuk pertama kalinya, Al-Shabaab meminta maaf kepada para korban sipil serangan itu, yang dibenarkan jika diperlukan dalam perang melawan Negara Somalia dan para pendukung asingnya.
“Kami sangat prihatin dengan korban yang menimpa masyarakat Muslim Somalia kami, dan kami menyampaikan belasungkawa kami kepada umat Islam yang telah kehilangan nyawa dan atau terluka dan atau harta mereka dihancurkan,” lanjut Sheik Ali Mohamud Rage.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : cnnindonesia.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]