Labuhanbatu Utara Banjir Bandang, Bupati Nyaris Terseret Arus

Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) Kharuddin Syah Sitorus alias Buyung terjatuh ke sungai saat menyeberang sungai lewat jembatan darurat ketika meninjau korban banjir bandang di Kecamatan Na IX-X, Kabupaten Labura.

Dalam video yang beredar di media sosial, Senin (30/12), awalnya Kharuddin bersama rombongan mendatangi lokasi yang terdampak banjir bandang. Ia kemudian hendak menyeberangi sungai yang berair coklat gelap dan berarus deras.

Kharuddin yang mengenakan topi dan kaos hitam itu berjalan melewati jembatan kecil yang terbuat dari dua bilah bambu dengan pegangan berupa seutas tambang.

Saat mencapai bagian tengah jembatan itu, Kharuddin yang tengah berpegangan dengan tali kehilangan keseimbangan. Dia kemudian terjatuh ke ke sungai dan nyaris hanyut. Beruntung ia masih bertahan dengan berpegangan ke tali jembatan itu.

Dua petugas kemudian segera menghampiri Kharuddin dan menariknya ke tepi sungai. Anggota rombongan lainnya menarik tali jembatan agar lebih stabil. Bupati yang diusung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hanura, dan Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pilkada 2015 ini pun selamat.

Setelah dievakuasi, Kharuddin mendatangi rumah warga. Masyarakat yang melihat kedatangannya langsung menangis dan mengadukan rumah mereka yang sudah rusak tersapu banjir bandang.

“Makanya kami ke mari mau menolong ini ya. Sampai bupati hampir hanyut, jatuh ke sungai,” ujar dia dengan mengenakan baju yang masih basah kuyup.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, Riadhil A. Lubis mengatakan Desa Hatapang yang dihuni 200 KK akhirnya bisa diakses pada Minggu (29/12).

Awalnya Desa Hatapang terisolasi akibat diterjang banjir bandang. Sebab akses jalan dan jembatan menuju desa itu hancur. Banyak batu-batu besar dan kayu-kayu besar yang menutup jalan ke sana. Kemudian alat berat diturunkan. Tim gabungan BPBD, Polisi, TNI, warga bersama Bupati Labura telah sampai ke lokasi pada sore hari.

“Semula Desa Hatapang belum bisa diakses, namun sekitar pukul 17.00 sore sudah bisa dimasukin tim bersama Bupati Labura,” terang Riadhil.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, akses ke Desa Hetapang ini sudah bisa diakses pada Minggu (29/12) pukul 17.30 WIB.

“Semula Desa Hatapang belum bisa diakses, namun pukul 17.00 sore tadi sudah bisa dimasukin tim bersama Bupati Labura,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB Agus Wibowo.

Banjir bandang itu sendiri membuat 19 rumah hancur atau rusak berat, satu jembatan rusak. Belum ditemukan ada korban. Selain itu, sinyal seluler jug masih hilang di lokasi.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : cnnindonesia.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *