Dolar AS Babak Belur, Rupiah Garang di Pasar Spot & Jisdor

Nilai tukar rupiah di pasar spot dan di kurs tengah Bank Indonesia (BI) kompak menguat pada perdagangan Senin (30/12/2019). Rupiah kini semakin menjauhi level Rp 14.000/US$.

Kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor juga berada di Rp 13.945/US$, menguat 0,08% dibandingkan Jumat pekan lalu.

Sementara di pasar spot, mata uang Garuda menguat 0,14% ke level Rp 13.925/US$ pada pukul 10:35 WIB. Rupiah melanjutkan performa apik setelah membukukan penguatan empat pekan beruntun, dan berada di level terkuat sejak 13 September.
Jelang libur tahun baru 2020, volume perdagangan tentunya tidak sebanyak biasanya yang membuat likuiditas rendah. Saat likuiditas rendah, dan sentimen pelaku pasar sedang bagus-bagusnya dan memburu aset-aset berisiko serta berimbal hasil tinggi, rupiah akan lebih mudah menaklukkan dolar AS.

Kesepakatan dagang fase I antara AS dengan China yang sebentar lagi akan diteken menjadi pemicu utama penguatan pasar finansial dalam negeri.

Dengan adanya kesepakatan dagang fase I dan akan berlanjut ke negosiasi fase II, perang dagang antara AS-China sudah mendekati akhir. Perang dagang kedua negara sudah berlangsung selama 18 bulan dan membuat perekonomian AS-China melambat, serta menyeret turun pertumbuhan ekonomi global.

Ketika perang dagang berakhir, pertumbuhan ekonomi global diharapkan bisa bangkit di tahun depan, dan aset-aset berisiko serta berimbal hasil tinggi akan menjadi target investasi, instrument investasi Tanah Air jadi mendapat rezeki.

Kesepakatan dagang fase I memang sudah tercapai beberapa pekan lalu, tetapi sinyal akan diteken dalam waktu dekat yakni di awal Januari semakin menguat pada pekan lalu.

Pada hari Senin (23/12/2019), CNBC International melaporkan China akan menurunkan bea masuk terhadap 850 produk dari AS mulai 1 Januari. Sehari setelah itu Presiden AS, Donald Trump, menyebut kesepakatan dagang fase I sudah hampir selesai, dan akan ada upacara penandatanganan dengan Presiden China Xi Jinping.

“Ya, kami akan mengadakan upacara penandatanganan,” kata Trump kepada wartawan, seperti dilansir dari Reuters.

China juga mengkonfirmasi hal tersebut, pada hari Rabu (25/12/2019). Pemerintah Beijing mengatakan sedang melakukan pembicaraan mengenai upacara penandatangan kesepakatan dagang fase I dengan Washington.

Sampai saat ini, awal Januari masih menjadi waktu yang disebutkan oleh AS, ini artinya dalam satu atau dua pekan ke depan AS-China akan meneken kesepakatan tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan, kesepakatan akan diteken pada pekan ini, sebagai awal manis di tahun 2020.

Tidak hanya rupiah yang perkasa pada hari ini, mayoritas mata uang utama Asia juga menguat yang membuat dolar AS semakin babak belur. Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:45 WIB.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : cnnindonesia.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *