BI: Jika Perlu, Bisa Saja Bunga Acuan Turun Lagi di 2020

Perlambatan ekonomi Indonesia tahun ini membuat Bank Indonesia (BI) harus habis-habisan memberikan stimulus dengan menurunkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate.

Berdasarkan cacatan CNBC Indonesia, sepanjang tahun ini bank sentral telah menurunkan bunga acuan sebesar 1%. Suku bunga yang di awal tahun berada di level 6%, dikerek hingga kini berada di level 5%.

Penurunan suku bunga acuan diharapkan mampu mempercepat laju penurunan suku bunga kredit perbankan. Saat suku bunga semakin rendah, maka minat rumah tangga dan dunia usaha untuk berekspansi bakal meningkat.

Hasilnya pertumbuhan ekonomi yang dalam beberapa kuartal ini melambat, bisa melaju lebih kencang. Namun, apakah BI akan kembali menerapkan kebijakan yang ‘longgar’ seperti di tahun ini?

“Stance arah 2020 kita tetap akomodatif,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Endy Dwi Tjahjono dalam acara pelatihan wartawan di Labuan Bajo, Senin (9/12/2019).

Meski demikian, Endy menegaskan bahwa arah kebijakan bank sentral ke depan tetap berdasarkan data. Namun, apabila memang diperlukan, BI tidak akan ragu untuk melakukan penyesuaian suku bunga.

“Kalau mengatakan suku bunga masih turun, tetap data dependent. Kalau memang perlu diturunkan, akan diturunkan. Stance masih longgar,” kata Endy.

Endy menjelaskan, bauran kebijakan moneter bukan satu-satunya jurus bank sentral dalam menjaga stabilitas serta mendorong perekonomian. BI menegaskan masih memiliki sejumlah instrumen lain untuk dijadikan amunisi.

“Bukan cuma moneter tapi ada di sistem pembayaran, mendorong program UMKM. Kemudian ekonomi dan dan keuangan syariah. Kita tidak hanya bermain di moneter,” tegasnya.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Merdeka.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *