Badai Hantam Filipina, Bandara di Manila Ditutup
Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina akan ditutup sementara sebagai upaya antisipasi dampak topan Kammuri yang kian memburuk.
Dilansir AFP, Bandara yang berada di Ibu Kota Manila itu rencananya akan ditutup mulai Selasa (3/12) pukul 11 pagi waktu setempat atas alasan keamanan. Bandara diperkirakan akan dibuka kembali pada pukul 11 malam, namun masih mempertimbangkan aspek kondisi cuaca terkini.
Ahli ramalan cuaca memperkirakan hujan lebat dan kekuatan angin hingga 155 kilometer per jam dan hembusan maksimum 235 kilometer per jam ke arah barat laut.
Hingga saat ini dilaporkan sekitar 340 ribu warga di Bicol telah dievakuasi. Sementara 217 ribu rumah warga di Sorsogon terkena imbas.
Mengutip Strait Times, seorang warga di provinsi Sorsogon, selatan Luzon dilaporkan meninggal dunia.
“Kami masih melihat kerusakan akibat badai. Di beberapa lokasi, ketinggian air mencapai atap rumah, pohon tumbang, dan aliran listrik dipadamkan,” kata tim penyelamat, Luisito Mendoza.
Hujan lebat dan angin kencang menghantam Filipina sejak Sabtu (30/1) malam dengan kecepatan 170 kilometer per jam dan kecepatan angin setelahnya maksimum 140 kilometer per jam.
Badai mulai masuk wilayah Filipina sesaat sebelum Presiden Rodrigo Duterte dan bintang tinju Manny Pacqiau membuka SEA Games 2019.
Dalam setahun Filipina rata-rata dihantam 20 badai dan topan. Sejauh ini, topan Haiyan yang terjadi pada 2013 tercatat sebagai badai mematikan yang terjadi di Filipina dengan lebih dari 7.300 tewas.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]