AS-China Bikin Harga Minyak Turun, Stok Minyak Juga Luber
Harga minyak mentah kembali terkoreksi pagi ini, Kamis (28/11/2019). Pemicunya adalah kekhawatiran AS-China yang panas lagi dan penumpukan stok minyak AS.
Pagi ini, harga minyak mentah jenis Brent turun 0,31% ke US$ 63,86/barel. Hal serupa juga dialami oleh minyak mentah acuan AS yaitu West Texas Intermediate (WTI) yang terkoreksi 0,41% ke level US$ 57,87/barel.
Kemarin (27/11/2019), Presiden AS Donald Trump resmi menandatangani UU penegakan hak asasi manusia dan demokrasi Hong Kong yang sebelumnya telah disetujui oleh Kongres AS.
“Saya menandatangani UU ini sebagai bentuk rasa hormat saya terhadap Presiden Xi (Jinping), China dan rakyat Hong Kong” kata Trump dalam sebuah keterangan resmi yang dirilis Gedung Putih, mengutip Reuters.
Presiden Trump juga menambahkan. “UU ini disahkan dengan harapan pemimpin serta perwakilan China dan Hong Kong akan dapat menyelesaikan perbedaan mereka secara damai sehingga dapat menciptakan kemakmuran bagi semua”.
Perlu diketahui bersama, UU tersebut memuat poin-poin yang mengatur sanksi bagi pihak yang bertanggungjawab terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Hong Kong.
Tindakan Trump ini berpotensi membuat hubungan Washington dan Beijing kembali memanas. Sebelumnya China telah mewanti-wanti AS untuk tidak mencampuri urusan dalam negerinya.
“Kami mendesak AS untuk memperbaiki kesalahannya. Berhentilah mengintervensi Hong Kong dan ikut campur dengan urusan dalam negeri China,” tegas Zheng Zeguang, Wakil Menteri Luar Negeri China, seperti diberitakan Reuters.
Kabar ini tentu menjadi sentimen pemberat untuk harga minyak mentah. AS-China masih berpotensi memanas dan kondisi ekonomi global menjadi tak tentu. Permintaan minyak mentah dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Ketika ekonomi melambat permintaan minyak pun juga ikut melambat.
Pelemahan harga minyak juga menyusul kabar kurang mengenakkan tentang stok minyak mentah AS. Energy Information Agency (EIA) mengumumkan stok minyak mentah AS membengkak 1,6 juta barel hingga 22 November lalu. Padahal analis memperkirakan stok minyak mentah akan turun 418.000 barel.
Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Nasional Tempo.co
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]