Trump Diundang Hadiri Sidang Perdana Pemakzula
Kongres Amerika Serikat mengundang Presiden Donald Trump untuk menghadiri sidang perdana penyelidikan pemakzulan terhadap dirinya pada 4 Desember mendatang.
Jerrold Nadler, Ketua Komite Peradilan Dewan Perwakilan Rakyat AS dari faksi Partai Demokrat, mengatakan bahwa Trump memiliki dua opsi.
“Presiden harus memilih. Dia bisa menggunakan kesempatan untuk hadir dalam sidang pemakzulan, atau juga bisa berhenti mengeluh mengenai semua ini,” tegas Nadler, dikutip dari BBC, Rabu 27 November 2019.
“Saya pribadi berharap dia memilih untuk berpartisipasi dalam sidang, baik secara langsung atau melalui penasihat hukum, seperti yang sudah dilakukan beberapa presiden sebelumnya,” lanjut dia.
Dalam sebuah surat untuk Trump, Nadler mengatakan persidangan mendatang akan menjadi sebuah kesempatan untuk mendiskusikan basis historis dan konstitusi terkait pemakzulan.
Nadler memberikan waktu kepada Trump hingga 1 Desember untuk mengonfirmasi kehadiran, atau setidaknya memberi tahu siapa pengacara yang akan mewakilinya.
Jika Trump hadir dalam sidang, maka ia akan diberi kesempatan untuk bertanya kepada sejumlah saksi.
Sidang pada 4 Desember mendatang akan menandai fase selanjutnya dari penyelidikan pemakzulan, yang berpusat pada percakapan via telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bulan Juli lalu.
Dalam percakapan itu, Trump meminta Zelenskiy menginvestigasi Hunter Biden, anak dari Joe Biden — politikus Demokrat yang diunggulkan menjadi calon presiden untuk pemilihan umum 2020. Hunter Biden diketahui pernah bekerja di Burisma, sebuah perusahaan energi Ukraina.
Penyelidikan pemakzulan berusaha mencari tahu apakah Trump sengaja menahan dana bantuan AS untuk Ukraina agar Zelenskiy mau menginvestigasi Hunter Biden. Trump membantah telah melakukan pelanggaran, dan menyebut penyelidikan ini sebagai sebuah “perburuan liar” yang dibuat-buat.
Pekan kemarin, Komite Intelijen DPR AS merampungkan sidang dengar pendapat publik. Sebelumnya, komite juga telah mewawancarai sejumlah saksi mata secara tertutup.
Adam Schiff, Kepala Komite Intelijen DPR AS dari Demokrat, mengatakan bahwa tiga komite terkait penyelidikan pemakzulan ini — Intelijen, Pengawasan dan Urusan Luar Negeri — akan mengeluarkan laporan mereka pada 3 Desember.
Sumber : medcom.id
Gambar : ANTARA News
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]